JAKARTA – Pada Selasa (19/7) malam, sepuluh anggota TNI dan Polri datangi kediaman seroang aktivis Forum Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar), Rafael Todowela yang beralamat di Kecamatan Komodo, Labuan Bajo.

Baca Juga : Terbaru! Berikut 5 Fakta Penembakan Istri Anggota TNI oleh OTK

Rafael mengatakan bahwa salah satu diantara mereka menyampaikan maksud dari tujuannya untuk hadir di rumahnya yakni meminta kepada Formapp agar tidak melakukan gangguan kemanan saat kunjungan Presiden Joko Widodo.

“Salah satu dari mereka membuka pembicaraan dan menyampaikan tujuan kedatangan yakni meminta Formapp untuk tidak melakukan ‘kegiatan yang mengganggu keamanan’ pada momen kunjungan Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo,” kata Rafael dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ia juga menjelaskan, mereka datang saat dirinya tengah berkumpul bersama keluarga dan sejumlah teman. Beberapa temannya yaitu satu anggota Formapp dan dua jurnalis.

Lanjutnya, dari kesepuluh orang aparat yang tidak dikenal itu, enam di antaranya masuk ke rumah, tepatnya di ruang tamu, tempat mereka berkumpul dan selebihnya tengah berdiri dihalaman rumah.

“Sementara yang lainnya berdiri mondar-mandir di luar rumah, sembari mengangkat-angkat handphone yang tampak seperti tengah memotret rumah,” ujarnya.

Mereka datang pukul 22.30 Wita. Rafael pun menanyakan alasan TNI/Polisi datang pada malam hari dan secara bergerombol ke rumahnya.

Menurut Rafael, jika mereka hadir mewakili institusi [TNI/Polri] sebagaimana pengakuan mereka, maka harusnya datang di saat yang tepat serta membawa surat tugas.

Namun, kata Rafael, aparat mengatakan maksud kedatangannya itu hanya ingin menyampaikan pesan dari pimpinan.

“Bahkan pimpinan menyatakan bahwa tidak ada hal yang menghambat di kunker [kunjugan kerja] ini ketika Jokowi datang. ‘Presiden kita bersama, bukan presiden kami saja, presiden seluruh warga negara Indonesia’,” ujarnya menirukan aparat.