JAKARTA – Alasan dari Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta yang ingin kembali menjadi presiden pada periode kedua setelah rehat 10 tahun yakni, ia dirinya mengetahui batasan kekuasaan jabatan kepresidenan dalam sistem politik di negaranya.

Baca Juga : Juli Mendatang, Direktur Pusdiklat JOIN Nasional Jadi Pemateri Workshop Internasional di Timor Leste

 

Ramos mengatakan, meski demikian dirinya akan tunjukkan sikap dan turut andil dalam perekonomian negerinya.

“Tapi walau demikian, saya akan menunjukkan sikap dan terlibat penuh dalam perekonomian negeri,” ucap Ramos dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ramos Horta lalu menjabarkan visinya bahwa dalam lima tahun ke depan ekonomi Timor Leste harus bergerak dengan cepat.

“Kami harus berinvestasi lebih di sektor pertanian, pendidikan, kesehatan, air bersih. Kami harus membawa investasi dari Indonesia, dari China, Korea atau negara lain,” ungkap dia.

Ia mengaku ingin mengundang perusahaan farmasi dari Eropa, perusahaan medis, peralatan medis serta perusahaan fashion agar bersedia investasi di negaranya.

Lanjutnya, Timor Leste bisa menjadi tempat manufaktur baru yang sangat penting, yang tak berdasarkan tenaga kerja murah seperti di Bangladesh atau vietnam.

“Kami mencoba industri fesyen kelas atas yang mempekerjakan sedikit orang tapi dengan upah yang lebih baik,” kata Ramos lagi.

Selain mengembangkan ekonomi, ia juga berjanji akan memberantas kemiskinan ekstrem dan malnutrisi yang menyerang anak-anak.

Ramos Horta terpilih kembali menjadi Presiden Timor Leste usai berhasil mengalahkan Fransisco Lu Olo Gutteres, dengan perolehan suara sebanyak 62 persen pada 19 April lalu.

Ia kemudian dilantik pada 20 Mei. Sebelumnya, Ramos Horta pernah memerintah Timor Leste pada 2007 hingga 2012.