RAKYAT.NEWS, Internasional – Menanggapi gempa dahsyat yang berdampak pada Turki dan Suriah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan 72 metrik ton pasokan trauma dan operasi darurat, termasuk perawatan, ke kedua negara untuk mendukung upaya respons yang sedang berlangsung.

Penerbangan charter pertama berangkat ke Turki pada 9 Februari 2023 membawa 37 metrik ton perbekalan penyelamat nyawa, dan penerbangan kedua dijadwalkan untuk mengirimkan 35 metrik ton perbekalan ke Suriah sehari setelahnya.

Secara total, persediaan penyelamat nyawa dari kedua penerbangan ini akan digunakan untuk merawat dan merawat 100.000 orang serta untuk 120.000 intervensi bedah mendesak di kedua negara.

Penerbangan ketiga dijadwalkan mencapai Republik Arab Suriah pada 12 Februari dan diperkirakan akan membawa 37 metrik ton pasokan kesehatan darurat untuk menjangkau 300.000 orang tambahan.

Pasokan trauma dan operasi darurat dirancang untuk mengobati luka yang diderita selama gempa bumi serta untuk mengobati penyakit seperti pneumonia yang diperkirakan akan meningkat selama beberapa hari dan minggu ke depan karena orang-orang terpapar suhu dingin dan banyak yang berlindung di luar atau di dalam penampungan sementara.

Pasokan juga mengikuti rilis segera WHO, pada Senin 6 Februari, pasokan medis dan bedah yang telah ditempatkan sebelumnya di Suriah ke 16 rumah sakit yang merawat korban gempa di barat laut negara itu.

WHO telah mengucurkan lebih dari US$ 16 juta dari Pendanaan Darurat untuk Keadaan Darurat, termasuk US$ 3 juta dalam beberapa jam setelah bencana, termasuk untuk penerbangan sewaan ini. Pasokan 110 metrik ton ini, senilai total USD 826.000, dikirim dari Pusat Logistik Global WHO yang terletak di dalam Kota Kemanusiaan Internasional (IHC) di Dubai, Uni Emirat Arab. Penerbangan, yang disumbangkan oleh IHC, menjadi penghubung penting bagi mereka yang terkena dampak peristiwa dahsyat ini.

“Perbekalan kesehatan yang menyelamatkan jiwa ini sangat penting untuk merawat yang terluka dan memberikan perawatan darurat kepada semua yang terkena dampak tragedi ini di kedua negara,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari laman resmi WHO, Sabtu, 11 Februari 2023.

“Para penyintas menghadapi kondisi beku, gempa susulan yang berkelanjutan, dan akses yang sangat terbatas ke tempat berlindung, makanan, air, panas, dan perawatan medis. Kami berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa,” lanjutnya.

Bekerja sepanjang waktu, Pusat Logistik Global segera memobilisasi pengiriman 110 metrik ton untuk menjawab panggilan bencana kesehatan masyarakat yang besar. WHO berterima kasih atas dukungan dan kemitraan dengan IHC, Pemerintah Dubai, dan Pemerintah Uni Emirat Arab untuk mengirimkan pasokan ini dengan cepat kepada mereka yang paling membutuhkan.