“Kita berharap aplikasi ini sempurna, sehingga dapat mengantisipasi potensi kesalahan dalam penginputan,” harap dia.

“Tak jarang kita temukan ada keluhan terkait keterlambatan pembayaran SP2D, karena ketidaktelitian, seperti salah ketik nomor rekening. Nah, ketika sudah diinput dan ditransfer, ternyata keliru, itu butuh waktu lagi untuk perbaikan dan penyesuaian,” sambungnya.

Keterlambatan pelayanan SP2D, kata dia, akan sangat berdampak pada banyak hal. Dua di antaranya terhadap pembangunan dan pelayanan daerah.

Mengingat para peserta-lah yang akan menjadi pengguna pertama SP2D Daring, maka Indah berharap peserta telah bersiap dan akan mengikuti sosialisasi dan bimbingan dengan baik.

“Diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini, berarti sudah siap sebagai orang terdepan yang menggunakan aplikasi ini. Ambil ilmunya dan ikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga kita dapat menerima, mempelajari, dan memahami dengan baik seluruh materi yang ada,” jelasnya.

“Semoga kegiatan ini akan men-support Pemerintah Kabupaten Luwu Utara sebagai kabupaten yang smart, kabupaten yang siap mengimplementasikan digitalisasi pelayanan di semua sektor pemerintahan” tutup dia.

Baca Juga : Pemda Lutra Perkuat Gerakan PATBM di 60 Desa/Kelurahan