RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Pengamat transportasi, Djoko Setijowarjo mengatakan pemerintah akan mengusahakan tarif layanan (Buy The Service/BTS) cukup membayar sekali, meski berganti moda trasportasi, mulai (1/7/2023).

Baca Juga : Diskominfo-SP Sulsel Gelar Bimtek Digitalisasi Pemerintahan Daerah

Sebenarnya ada golongan khusus untuk pelajar, lansia dan disabilitas tarifnya hanya sebesar Rp 2 ribu.

Menurutnya, lantaran pengguna mengeluarkan ongkos transportasi lebih mahal ketimbang menggunakan sepeda motor, berpindah koridor harus membayar lagi.Maka, terjadi penurunan penumpang menggunakan layanan (Buy The Service/BTS).

“Bisa jadi, setelah penerapan tarif baru akan terjadi penambahan warga menggunakan Bus BTS di 10 kota,” kata Djoko Setijowarjo.Minggu (11/6/2023).

Ia berkata, kota yang maju bukanlah di mana orang miskin menggunakan mobil pribadi.Melainkan, kota yang mampu membuat orang kaya menggunakan transportasi umum.

Djoko Setijowarjo menganggap saat ini Provinsi DKI Jakarta merupakan daerah yang dinilai paling representatif untuk digunakan sebagai contoh bagi kota-kota lain di Tanah Air.

“Karena dengan adanya BRT Trans Jakarta yang telah terhubung angkutan feeder (Jaklingko) sebagai angkutan pengumpan. Serta dukungan kerjasama dari moda lain seperti KCI, MRT, LRT, Kereta Cepat yang terkoneksi atau terintegrasi,” ujar dia.

Ia merinci, data dari PT Trans Jakarta pada bulan Mei 2023, Trans Jakarta memiliki 394,4 km panjang koridor dan 2.326,3 km non koridor.

“Dilayani oleh 19 operator dengan 4.265 armada, terdiri 167 articulated bus, 934 single bus, 293 maxi bus, 289 low entry bus, 107 medium bus, 2.419 micro bus, 28 double decker bus, 30 low entry bus EV, 100 royal trans, dan 26 Transjakarta cares. Terdapat 232 rute dengan 13 rute utama busway dan 8 tipe layanan,” paparnya

Kemudian, cakupan layanan Transjakarta tahun 2004, cakupan populasi terlayani 1,8 persen, tahun 2006 (2,1 persen), tahun 2007 (12,8 persen), tahun 2009 (16 persen), tahun 2010 (21,0 persen), tahun 2011 (21,5 persen), tahun 2013 (23,2 persen), tahun 2014 (23,6 persen), tahun 2015 (24,2 persen), tahun 2016 (36,0 persen), tahun 2017 (42,0 persen), tahun 2018 (63,0 persen), tahun 2019 (79,5 persen), tahun 2020 (82,4 persen), tahun 2021 (82,1 persen), dan tahun 2022 (88,2 persen).

“Data dari PT Surveyor Indonesia sebagai Manajemen Pengelola Program Pembelian Layanan (Buy the Service/BTS) di 10 kota, sejak 1 Januari 2022 hingga 18 Mei 2023 sudah mengangkut 42.920.645 penumpang dengan *tingkat isian (Load factor) 48 persen,” tutupnya.