Akibat (Aryanto) ditolak bangsa ini, Jerry juga sakit hati lantaran pemerintah telah mengabaikan dan mengagap temuannya itu sampah bagi lingkungan.

Iapun menduga, Aryanto tak dianggap lantaran dari latar belakang bukan keluarga berada. Atau tak punya relasi arau kolega di BRIN.

“Saya desak presiden nencopot Kepala BRIN yang tak punya kemampuan memimpin lembag riset ini.Yang triliuan yang digelotorkan tapi hasilnya nihil.Coba dong BRIN ciptakan pesawat, mobil, motor, Televisi dan sebagainya.Jangan hanya menolak orang-orang jenius,” tegas, Jerry Massie.

Padahal, ia merinci anggaran BRIN untuk tahun 2023 sebesar Rp6,5 triliun, sekitar 65 persennya digunakan untuk kegiatan dukungan manajemen, seperti pembayaran gaji pegawai, perawatan gedung dan kendaraan dll. Sisanya sebesar Rp2,2 triliun atau sebesar 35 persen digunakan untuk kegiatan penelitian.

“Tapi realitanya BRIN tak mampu berbuat banyak.Lebih hebat di era mendiang presiden ke-2 Soeharto yang kala itu menciptakan pesawat Gatot Kaca sampai mobil Timor. Tapi sekarang hanya ada mobil e-Ngibul. Esemka yang dibangga-banggakan ciptaan negeri Tirai Bambu China,” tutup, Jerry Massie.

Mengutip dari laman CNNIndonesia.com, Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Deni Shidqi Khaerudini menjelaskan Nikuba bukan alat penghasil hidrogen sebagai pengganti bahan bakar kendaraan melainkan untuk menghemat bahan bakar.

Menurut Deni konsep yang dipakai di Nikuba adalah menggunakan HHO, bukan hidrogen murni. HHO atau Hidrogen Hidrogen Oksigen ini disebut gas Brown, yang diambil dari nama penemunya, Yull Brown.

 

Penulis: Dirham