RAKYAT.NEWS, BEKASI – Pemerintahan Desa (Pemdes) Lambangsari berhasil mengatasi masalah balita berusia satu tahun yang menderita gizi buruk, sepeti yang dijelaskan oleh Riyan Hardiawan selaku Pendamping Lokal Desa (PLD) Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Baca Juga : TPP Sukowarjo: Banyak Pemdes yang Belum Paham Peningkatan Status Desa

Menurutnya, keberhasilan peningkatan gizi pada balita tersebut atas kesungguhan pihak Pemerintahan Desa (Pemdes) itu sendiri.

“Pemerintah Desa telah memberikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Dana Desa (DD) dengan porsi yang baik,” terangnya kepada Rakyat News, pada Rabu (2/8/2023).

Tentunya, kata dia, keberhasilan itu di dapat berkat peran serta semua pihak, seperti, Kader Posyandu, kader Kampung Keluarga Berencana (KB), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

“Yang telah bekerja keras mendampingi ibu hamil dan balita dalam hal percepatan penurunan Stunting ini,” imbuhnya

Untuk itu, ia menilai keberhasilan Pemerintah Desa Lambangsari dalam hal dimaksud sebagai contoh untuk Pemdes yang lain.Terutama, Desa Lambangjaya, Setiamekar yang Riyan Hardiawan dampingi.

“Saya juga akan berusaha mendorong di Desa lain dampingan saya supaya mengikuti cara yang dilakukan oleh Desa Lambangsari ini dalam hal percepatan penurunan Stunting,” imbuhnya.

Hal sama, bendahara Pemerintah Desa (Pemdes) Lambangsari, Nuraela membenarkan pihaknya telah berhasil meningkatkan gizi balita.

Menurutnya, satu tahun lalu telah lahir balita atas nama Azijah berlokasi di Kampung.Kali Jambe, Desa Lambangsari hanya mempunyai berat badan 1,5 kg dan memiliki panjang badan 4, 4 Cm.Yang Kini nampak meningkat berat badan menjadi 6,7 Kg dengan panjang badan 5, 9 Cm.

“Pencampaian dilihat dari tumbuh kembang si balita,” ungkapnya.

Pemdes Lembangsari Atasi Gizi Buruk pada Balita Satu Tahun
Balita warga Perumahan Lambangsari Permai yang masih mengalami gizi buruk.

Ia mengaku, Pemerintahan Desa Lambangsari terus fokus dalam menekan angka gizi buruk di wilayahnya.

Dengan alasan itu, Nuraela menyatakan sudah mengalokasikan Dana Desa (DD) khusus untuk pencegahan stunting.

“Baik anggaran untuk asupan gizi dan Protein pada anak, balita, ibu hamil maupun gaji untuk para kader posyandu,” paparnya.

Meski begitu,  Nuraela menyampaikan masih ada data satu balita lagi yang di duga mengalami kurang gizi di RT.008, Rw.006 Perumahan.Lambangsari Permai.

“Memang sudah satu tahun terakhir sedang fokus juga menangani terhadap balita yang ini,” katanya.

Nuraela mengakui, bahwa Pemdes Lambangsari selalu tanggap jika mendapat informasi tentang gejala stunting dari para kader Posyandu.

“Ini saja, kita akan mengupayakan memberikan fasilitas kepada orang tua agar mau membawa balitanya ke rumah sakit untuk di periksa,” tutupnya.