“Perlunya memiliki mindset yang sama dalam mengawal pengelolaan BLU dan BLU menjadi semakin unggul. Kegiatan Forum Komunikasi BLU dan BLUD Sulawesi Selatan, merupakan upaya Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Selatan untuk dapat memfasilitasi pembangunan kerangka pikir yang sama dalam mewujudkan BLU dan BLUD yang unggul melalui value Sinergi, Profesional, Efektif, Efisien, Digital,” katanya.

Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Agung Yulianta,  hadir memberikan keynote speech dan menyampaikan arahannya, Forum Komunikasi BLU/BLUD diharapkan dapat memberikan multiplier effect manfaat dalam peningkatan pelayanan masyarakat yang diberikan oleh BLU/BLUD.

Dengan tema rapat yang diangkat yaitu “Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Melalui optimalisasi Pendapatan Menuju Kemandirian BLU/BLUD”, diharapkan dapat membuat sebuah langkah terobosan dalam mempercepat dan memastikan pemerintah memberikan layanan publik yang berkualitas dan terukur, serta dapat dijadikan komitmen bagi pengelolaan BLU/BLUD di Provinsi Sulawesi Selatan.

BLU/ BLUD sebagai vehicle program pemerintah/ pemerintah daerah hadir di berbagai lini prioritas pembangunan untuk peningkatan kualitas manusia Indonesia yakni melalui pendidikan dan kesehatan, pengembangan investasi dan ekonomi inklusif, serta perluasan saran dan prasarana masyarakat. Selain sebagai agen pembangunan, peran BLU/BLUD sangatlah strategis.

Sebagai bentuk reformasi peningkatan pelayanan publik BLU/BLUD juga merupakan kontributor ekonomi yang berperan dalam peningkatan fiskal pemerintah. Pada akhir tahun 2021 total PNBP dari 252 satker BLU sejumlah kurang lebih Rp. 126 T. Kementerian Keuangan terus menggali berbagai alternatif inovasi untuk pendanaan dalam memenuhi sarana dan prasarana BLU diantaranya dengan regulasi pembelian aset melalui fasilitator perbankan/non bank (beli cicil).

Hal ini ditandai dengan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.05/2022. Dengan adanya mekanisme tersebut, diharapkan BLU dapat lebih cepat memenuhi kebutuhan aset sehingga akan lebih responsif terhadap percepatan pemenuhan kebutuhan penggunaan layanan BLU. Selain itu BLU juga diharapkan dapat lebih mengoptimalkan penggunaan saldo kasnya.