Banyak instansi pemerintah atau swasta yang memanfaatkan kemajuan teknologi berbasis elektronik di masa sekarang, menurut kalian apa yang menyebabkan keadaan seperti itu dan sejak kapan kondisi itu terjadi?

Seperti pada saat ini kebutuhan akan teknologi sangat tinggi mulai dari golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Dan Salah satu BUMN (bank indonesia) telah mengeluarkan program yang memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini seperti “Uang elektronik”(E-money). E-money dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran.

Apa perbedaan e-money dengan ATM?

Menurut deputi divisi pengawasan sistem pembayaran bank indonesia,Puji Atmoko memaparkan bahwa masyarakat harus bisa membedakan antara e-money dan ATM. E-money lebih di peruntukkan bagi transaksi dengan nilai kecil misal parkir dan membayar tol.

Berdasarkan data alat pembayaran menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) yang dirilis Bank Indonesia pada akhir 2016, jumlah e-money yang beredar mencapai 51,2 juta kartu atau meningkat bila dibandingkan pada akhir tahun sebelumnya yang tercatat 34,3 juta kartu kemudian sejak awal tahun 2017 sampai dengan juli 2017 jumlah e-money juga mengalami peningkatan kemudian yang tercatat hingga akhir ini menjadi 69,4 juta kartu dan diperkirakan akan terus meningkat. Sementara dari total transaksi e-money juga mengalami keadaan positif. Per juli 2017 nilai transaksi e-money mencapai Rp.1,44 triliun atau terus meningkat bila di bandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Dimana pada januari 2017 nilai transaksi e-money hanya sebesar Rp.665,7 miliar.

Sedangkan dari sisi volume transaksi e-money juga menunjukkan peningkatan yang sangat berarti, tercatat pada juli 2017 volume transaksi mencapai 68,6 juta transaksi meningkat di banding pada bulan-bulan sebelumnya. Pada januari 2017 volume transaksi e-money hanya 58,4 juta transaksi.