RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Tindak brutal Militer Israel di Jalur Gaza dengan melakukan pemboman dikabarkan memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI.

Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, Israel Defence Forces (IDF) membunuh belasan ribu orang Palestina tidak bersalah.

Israel melanjutkan serangannya setelah gencatan senjata selama tujuh hari, meskipun tekanan dunia internasional makin keras. Mereka tidak peduli dan menurut kementerian kesehatan di Gaza, sejauh ini serangan Israel menewaskan lebih dari 15.000 orang.

Melansir detikINET yang mengutip dari Insider, pada Minggu (3/12) militer Israel mengatakan bahwa dalam beberapa jam setelah selesainya gencatan senjata, mereka telah menyerang lebih dari 200 sasaran di Jalur Gaza.

IDF rupanya mengandalkan sistem kecerdasan buatan untuk membantu menentukan area Gaza yang dibom. Ini adalah bagian dari operasi yang dikenal sebagai ‘pabrik target’. Dengan AI, target serangan militer Israel melonjak lebih dari 70.000 persen sejak sistem ini pertama kali berfungsi beberapa tahun lalu.

‘Pabrik target’, atau lebih resminya Direktorat Penargetan mulai beroperasi tahun 2019 untuk menemukan dan mengidentifikasi lebih banyak target Hamas di Jalur Gaza. Mereka bekerja dengan unit intelijen lain di militer Israel untuk menemukan sasaran sehingga serangan dapat digelar.

Menurut IDF, sistem AI dengan cepat menghasilkan target yang direkomendasikan, melampaui apa yang mungkin disarankan oleh manusia. Pejabat IDF mengklaim bahwa unit tersebut mengandalkan standar tinggi menentukan target.

“Kami tidak mengkompromikan kualitas intelijen dan menghasilkan target untuk serangan yang tepat terhadap infrastruktur yang terkait dengan Hamas, sehingga menimbulkan kerusakan besar pada musuh dan kerugian minimal bagi yang tidak terlibat,” kata pejabat senior IDF, dikutip dari detikINET.

Sebelum sistem AI ini mulai beroperasi, Israel dapat menentukan 50 target di Gaza dalam setahun. Begitu sistem AI diaktifkan selama Operation Guardian of the Walls pada tahun 2021, sistem tersebut menghasilkan 100 target dalam satu hari yang setengahnya akan diserang.