RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Gibran Rakabuming Raka tidak keberatan jika debat Pilpres 2024 sama seperti 2019, ketika debat calon wakil presiden (cawapres) tidak didampingi calon presiden (capres).

“Sama saja (didampingi atau tidak),” kata putra sulung Joko Widodo itu, dikutip dari KOMPAS.com.

Ia juga menyebut jika didampingi oleh capres tidak menguntungkan siapa-siapa.

“Enggak (menguntungkan dirinya). Enggak menguntungkan siapa-siapa. Sama saja,” ucap Gibran.

Wali Kota Solo itu mengaku sudah mempersiapkan debat Pilpres 2024, namun tak mengatakan lebih jauh bagaimana persiapannya sejauh ini.

Sebelumnya diberitakan, KPU RI mengungkap alasan mengubah format debat capres-cawapres berbeda dari Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2019, 5 kali debat capres-cawapres digelar dengan komposisi 1 kali debat khusus cawapres, 2 kali khusus capres, dan 2 kali dihadiri capres-cawapres.

Pada Pilpres 2024, sesuai UU Pemilu, ada 3 kali debat capres dan 2 kali debat cawapres. Saat debat capres, cawapres turut mendampingi pasangannya. Demikian halnya saat debat cawapres.

Pembedanya hanya proporsi bicara masing-masing capres dan cawapres, tergantung agenda debat hari itu, apakah debat capres atau debat cawapres.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari menjelaskan, ketentuan itu diterapkan supaya pemilih dapat melihat sejauh mana kerja sama masing-masing capres-cawapres bahu-membahu satu sama lain dalam penampilan debat.

“Sehingga kemudian supaya publik makin yakin lah teamwork (kerja sama) antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat,” kata Hasyim, Kamis (30/11).

Komisioner KPU RI, Idham Holik, membantah bahwa hal ini berarti pihaknya meniadakan debat capres maupun debat cawapres.

“Justru KPU menampilkan yang lebih baik agar masyarakat mendapatkan informasi yang jauh lebih utuh. Jadi di setiap debat itu, tergantung pada, debat kali ini untuk debat siapa? Kalau itu debatnya capres, maka aktor utamanya capres. Kalau debat cawapres, maka aktor utamanya adalah cawapres,” kata Idham.