JAKARTA – Juru bicara Wakil Kepolisian Archol Kraitong menjelaskan bahwa penembakan massal di wilayah timur laut Thailand pada Kamis (6/1), setidaknya memakan nyawa 20 orang termasuk anak-anak.

Baca Juga: HUT ke 353 Sulsel Pemprov Sulsel Gelar Katinting Race

Berdasarkan laporan BBC seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com, penembakan ini terjadi di taman kanak-kanak pada wilayah tersebut.

Sampai saat ini, pelaku penembakan masih menjadi buronan dan belum diketahui motif dari penembakan tersebut.

Penembakan massal itu bukanlah pertama kalinya di Thailand.

Pada 2020, seorang tentara yang emosi sempat menembakkan senapan ke arah kerumunan di Kota Nakhon Ratchasima yang setidaknya 29 orang tewas dan 57 lainnya luka-luka. Tentara tersebut, yang bernama Jakrapanth Thomma, kemudian ditembak mati.

Diketahui tentara itu mendapatkan senjata dan amunisi dari pangkalan militernya.

Kebanyakan korban berada di pusat perbelanjaan Terminal 21 di kota itu.

Salah satu saksi pada kejadian tersebut, Suvanarat Jirattanasakul ia mendengar suara tembakan sampai akhirnya polisi datang untuk menolongnya.

“Itu mengerikan karena saya terus mendengar suara tembakan. Kami menunggu lama sampai polisi datang dan menolong kami, beberapa jam,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Tidak hanya dia, saksi mata lain mengatakan kepada media Amarin TV bahwa penembak menyasar kepala orang. Ia juga menuturkan rekannya mati dalam insiden tersebut.

“Dia menembak ke segala arah dan tembakannya sangat tepat,” kata saksi itu.