MAKASSAR — Seorang pria paruh baya, H Abdul Hamid Jazidi akan melaksanakan niat mulianya menggowes sepedanya dari Pelaihari menuju ke Mekah pada Senin, (12/9). Pria Paruh baya tersebut, berasal dari Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Pererat Silaturahmi, DWP Kemenkumham Sulsel Lakukan Pertemuan Rutin

Terkait keberangkatannya, pihak keluarga secara lapang hati menerimanya. Hal itu ditunjukkan oleh sang istri Marsiati, ketika turut mengiringi sang suami saat konvoi keliling Pelaihari sebelum menuju rute berikutnya.

Setelah meninggalkan Kabupaten Tala (Tanah Laut), Jazidi menuju Kota Batulicin di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu). Selanjutnya, naik kapal menuju Sulawesi Barat, berlanjut ke Sulawesi Selatan.

Adapun rute yang akan ditempuh bapak Jazidi, Pulau Jawa, Jakarta, Merak, Bakauheni, Lampung, Riau, Batam, Singapura, Malaysia dan Spanyol hingga sampai ke Makkah.

Menurut keterangan, sang istri Marsiati mengatakan, sejak setahun yang lalu suaminya mengutarakan niat (untuk) pergi ke Mekah dengan hanya bersepeda.

“Katanya, sambil cari inspirasi menulis. Ya sudah, saya hanya bisa memberi dukungan,” tandasnya.

Menurutnya, hal yang diyakini baik bagi sang suami, dirinya akan selalu memberi support.

Di samping itu, misi untuk ke Mekah ada kaitannya dengan perampungan penulisan buku tentang Islam.

“Sesungguhnya, hati ini berat juga melepas. Tapi karena itu (menulis) sudah menjadi kerjaan sidin,” lanjut Masriati.

Dia juga hanya bisa mendoakan yang terbaik agar perjalanan sang suami lancar, dan kembali dalam keadaan selamat dan sehat.

Sementara itu, Ketua Lazisnu Makassar
Supriadi, mengapresiasi dan mensupport atas niat dan tekad luar biasa yang dilakukan oleh Habib Jazidi.

Ia baru mengetahui dan sedikit ragu ketika menerima telpon salah seorang dari Lazisnu Kab. Pare-Pare, sahabat Irfan.

Dalam percakapan tersebut, ia disampaikan atas kedatangan seorang Habib yang ingin ke mekah saat ini (dan sekarang) ada di Pare-Pare, ia sudah seminggu mengurus paspornya dan akan ke pelabuhan menginap (untuk) persiapan berangkat kepelabuhan tanjung priuk.

“Awalnya saya agak ragu dengan penjelasan sahabat, karna bukan perjalanan dekat apalagi naik sepeda, singkat cerita janjianlah kami dipelabuhan siangnya komunikasi bahwa posisi terakhir beliau ada dimaroa sorenya kami jemput dipelabuhan. Saat dijemput beliau menginap di rumah direktur nu care Muh. Fathur selama semalam yang awalnya rencana akan melanjutkan perjalanan besok pagi jam 06:00 ke pelabuhan tanjung priuk namun qodarullah, habibnya salah jadwal kapal ternyata kapan dihari itu hanya satu pemberangkatan, dan selanjutnya ada empat hari kemudian,” jelasnya.

Singkat cerita beliau menginap dirumah ketua NU Care Lazisnu hingga keberangkatan diantar menuju pelabuhan Makassar, Pengurus Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama sangat terharu selama di Makassar.

Lanjutnya, adapun mereka dapatkan nasehat darinya untuk selalu membawakan kebaikan.

“Kami mendapat nasehat nasehat dari beliau hingga pesan pesan moral ‘Bawalah selalu kebaikan maka akan melahirkan kebaikan’ Sabar, Istiqomah dan berhati-hati,” tutupnya Supriadi.