“Kalau kita produk dalam negeri kita sudah punya e-katalog dan UMKM juga sudah masuk, sudah lama kita sejak diinstruksikan P3DN maka sudah mulai,” jelasnya.

 

Untuk pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem diantaranya: Pengurangan Beban Pengeluaran Masyarakat; Penurunan Jumlah Kantong Kemiskinan; dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat seperti peningkatan produktivitas petani dengan program mandiri benih yang memanfaatkan bibit yang diproduksi oleh petani lokal dengan sistem padat karya.

 

Peran Sulsel sebagai lumbung pangan nasional perlu dipertahankan melalui kebijakan memastikan ketersediaan beras BULOG. Sulsel menjadi tertinggi nasional mensupport kebutuhan sebesar 25 persen.

 

“Yang kita tekankan ada mandat dari nasional Sulsel harus menjadi dan memperkuat stoknya. Karena banyak wilayah lain yang gagal tanam, Sulsel bagus produknya, banyak sekali yang ke provinsi lain, sampai sekarang kita suplai,” ujarnya.

 

Pada kesempatan ini untuk menekan inflasi pada 2023, meminta pemerintah daerah yang memiliki program yang menyentuh masyarakat untuk perencanaan tahun depan bisa disinergikan pada pembahasan APBD untuk link and match program.

 

Demikian juga ia menyampaikan apresiasi dengan penghargaan atas raihan Sulsel sebagai TPID terbaik Sulawesi berkat sinergi kabupaten/kota.

 

“Apresiasi atas kontribusi dari semua stakeholders terlibat TNI-Polri-Kejaksaan, Bulog, BI, BPS, Pemda dan lainnya yang telah diberikan selama ini,” pungkasnya.