Selain itu, pada kesempatan yang sama, para peserta berkesempatan untuk membagikan pengalamannya sepanjang mengikuti kompetisi ini.

LG Corporation bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan telah menggelar kompetisi GITC ini sejak 2011.

Penyelenggaraannya menjadi sebuah program yang memberikan dukungan pada generasi muda penyandang disabilitas dengan mengikis jarak pada kemampuan dunia digital, meningkatkan kemampuan penggunaan IT untuk mengembangkan kemampuan kerja serta menciptakan kesempatan meraih jenjang Pendidikan lebih tinggi.

Diselenggarakan bersama antara LG Electronics dan komite GITC, sepanjang sebelas tahun penyelenggaraannya mencatatkan telah mengumpulkan total 4,000 peserta.

Hal yang menjadikannya menarik, para peserta ternyata berhasil menjadikan GITC sebagai batu lompatan untuk meraih cita-citanya dalam karir maupun bidang akademis.

Faiza Pulri Adila sebagai salahsatu peserta dari Indonesia misalnya. Tercatat sebagai pemenang untuk keseluruhan tantangan pada penyelenggaraan GITC 2018 lalu, saat ini tengah menempuh studi pada bidang teknik nanotechnology di Universitas Airlangga di Surabaya.

Sementara Cheenmanee Tnanapon dari Thailand, yang tercatat sebagai pemenang dalam penyelenggaraan GITC 2016 silam, memilih mengambil peran lebih aktif dalam memberikan kesadaran pada penyandang disabilitas melalui keterlibatannya pada sebuah program tv popular di Thailand.

“Kompetisi ini sangat baik bagi saya untuk terus mendorong diri meningkatkan kemampuan pribadi,” ujar Abiyu Ezar Firdausi, peserta berusia 16 tahun dari Indonesia dan menjadi pemenang penyelenggaraan GITC tahun ini untuk kategori Best Award for e-Tool PPT dan Super Challenger.

“Saya sangat bangga menjadi pemenang tahun ini dan percaya diri untuk belajar lebih keras demi mencapai impian saya,” ujarnya lagi.

Sementara Kim In-kyu, chairman GITC Organizing Committee mewakili pihak penyelenggara menyatakan teknologi dapat membantu kita semua untuk mengatasi berbagai masalah hidup sehari-hari dan menjadi sebuah bahasa universal yang mengikis berbagai Batasan, budaya dan berbagai perbedaan lainnya.