“Program pemberdayaan kawasan wisata memanfaatkan swadaya komunitas lokal sebagai lokomotifnya. Dengan demikian, akan membentuk desa mandiri secara ekonomi dengan memperhatikan aspek lingkungan,” ungkap Darmawan.

Selain ketiga program yang telah disebutkan, PLN secara khusus juga melakukan pembinaan UMK pada kelima program lainnya, yaitu pemberdayaan perempuan, pemberdayaan kelompok disabilitas, pengembangan kelompok adat, pemberdayaan pesantren, dan electrifying agriculture program-program ini melibatkan sebanyak 178 UMK.

Darmawan menambahkan dalam menjalankan program-program TJSL ini, PLN mengedepankan prinsip Creating Shared Value (CSV) di mana tidak hanya penerima bantuan yang mendapatkan manfaat tetapi perusahaan juga menerima manfaat.

“Penerapan program dari TJSL PLN ini, akan terus kita jalankan. Karena, selain menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang bekelanjutan, program ini juga mendukung proses bisnis yang PLN lakukan,” tutup Darmawan.**