5 Hal Menarik dari Kemeriahan Aksi Lingkungan IIP BUMN Korwil D di Makassar
“Sebagai contoh, kepanitiaan menerapkan paperless atau minim penggunaan kertas. Mulai dari persuratan hingga item kegiatan lainnya sudah nihil kertas. Ini dimaksudkan agar kegiatan tidak menghabiskan banyak kertas sekaligus mengurangi timbulan sampah,” kata Direktur Klikhijau, Anis Kurniawan.
Anis menambahkan, selama kegiatan berlangsung, panitia tidak menggunakan air minum kemasan. Jadi, semua peserta diminta membawa tumbler sendiri. Panitia menyiapkan air isi ulang di lokasi kegiatan.
“Adapun sampah yang terkumpul selama aksi bersih dilakukan, akan dipilah dan diserahkan langsung ke pihak bank sampah. Pada kegiatan ini, panitia gandeng Bank Sampah Kemuning untuk edukasi, pemilahan dan penimbangan sampah,” tambahnya.
Pembagian 1000 bibit pohon
Panitia menyiapkan 1000 pohon yang dibagikan gratis pada peserta. Ragam jenis pohon disiapkan dan dapat diambil sesuka peserta antara lain mangga, Nangka, sirsak, Ketapang kencana, pohon salam, pucuk merah dan lainnya. Peserta yang hadir tampak antusias dengan adanya pembagian bibit. Ini adalah upaya penyelenggara untuk mengedukasi warga tentang pentingnya menanam dan melestariakan tanaman.
Menyiram Eco Enzyme di TPA Tamangapa
Aksi menarik lainnya dalam kegiatan ini adalah penyiraman eco enzyme pada gunung sampah di TPA Tamangapa Antang. Aksi tersebut merupakan upaya kecil untuk mengurangi dampak bau tak sedap dari TPA Tamangapa yang tercium ke warga sekitar. Seperti diketahui, TPA Tamangapa saat ini masih menggunakan skema open dumping dalam pengelolaan sampah. Model ini terbilang masih konvensional dan belum memenuhi target penanganan sampah yang diharapkan.
Area Kegiatan Bebas Sampah
Monitoring yang dilakukan panitia dan tim assessment menunjukkan tidak adanya sampah berserakan di lapangan beberapa jam setelah kegiatan. Ini bukti betapa kegiatan berlangsung sesuai komitmen awal zero waste. Panitia juga dinilai berhasil mengajak segenap peserta untuk ikut serta dalam penanganan sampah. Tanggungjawab penanganan sampah tidak lagi berpusat pada pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat.
Tinggalkan Balasan