Enrekang, Rakyat News – Ichsan Yasin Limpo (IYL) kembali memberi pembelajaran politik. Demi menjauhkan Palang Merah Indonesia (PMI) dari kepentingan politik, kandidat Gubernur Sulsel ini memohon izin untuk non-aktif sementara selama enam bulan.

Kendati tidak ada di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PMI yang mengatur ketua harus mundur atau cuti jika maju mencalonkan diri. Namun IYL tetap memilih untuk cuti selama tahapan Pilgub.

Itu dilakukan sebagai sikap tidak ingin membawa-bawa atau mencampuradukkan urusan kemanusiaan demi kepentingan politik. Sebab PMI secara kelembagaan harus steeril dari politik.

“Di Hari Sukarelawan ini, saya memohon izin kepada pengurus dan para relawan untuk non aktif sementara, mulai 9 Januari sampai bulan enam (Juni). Memang tidak ada di AD/ART. Tapi ini untuk kepentingan kita bersama, agar PMI tidak dikait-kaitkan dengan politik,” tandas Ichsan yang menyampaikan permohonan itu, usai membacakan sambutan Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla (JK), di Peringatan Hari Sukarelawan di Enrekang, Selasa (26/12/2017) sore.

Ichsan yang saat menyampaikan permohonan izin itu disambut apresiasi dari para relawan, juga menaruh harapan, kiranya para ketua di tingkat kabupaten/kota yang maju di pilkada bisa non aktif sementara.

“Semoga ini bisa diikuti juga Ketua PMI yang ingin maju di pilkada. Apalagi, sebagian ketua PMI masih menjabat Bupati. Seperti Pak Muslimin Bando (Bupati Enrekang),” imbau IYL yang dikenal sebagai petarung sejati.

Sebelum turun dari podium, IYL yang mengenakan jas PMI, secara khusus memberi semangat dan arahan kepada segenap pengurus dan sukarelawan PMI untuk tidak pernah menyurutkan semangatnya dalam melakukan aksi kemanusiaan.

Bagi dia, semangat harus terus terjaga, baik dalam melakukan pengabdian, maupun menjalankan kerja-kerja kemanusiaan yang tanpa pamrih. Begitu pun, energi positif harus terus mengalir di denyut nadi.

YouTube player