*Niat untuk menghancurkan*

Untuk memastikan adanya niat khusus Israel menghancurkan warga Palestina di Gaza secara fisik Amnesty International menganalisis pola keseluruhan dari tindakan Israel di Gaza, menelaah pernyataan yang tidak manusiawi dan bersifat genosida oleh pemerintah serta pejabat-pejabat tinggi militer Israel dan mempertimbangkan konteks sistem apharteid di Israel, beserta pemblokiran jalur Gaza dan pendudukan militer illegal di wilayah Palestina selama 57 tahun terakhir.

Sebelum mengambil kesimpulan, Amnesty International menganalisis beberapa klaim yang dibuat oleh Israel termasuk klaim bahwa tindakan militernya di Gaza secara sah bertujuan memberantas Hamas dan kelompok bersenjata lainnya. Israel juga mengklaim bahwa penghancuran Gaza dalam skala yang belum pernah ada maupun pemblokiran bantuan kemanusiaan adalah akibat dari tindakan melanggar hukum Hamas dan kelompok bersenjata lainnya karena Israel berusaha untuk mengejar pejuang Hamas yang menyamar di tengah masyarakat dan mengalihkan bantuan. Amnesty Internasional berkesimpulan bahwa klaim-klaim tersebut tidak kredibel. Kehadiran anggota Hamas di tengah-tengah atau dekat dengan wilayah padat masyarakat tidak menghilangkan kewajiban Israel untuk melindungi warga sipil dan menghindari serangan yang membabi buta. Penelitian Amnesty International menemukan bahwa Israel berkali-kali gagal melakukan tanggungjawab tersebut dan malah bahkan terlibat melakukan kejahatan yang dilarang dalam hukum internasional. Kami juga tidak menemukan bukti bahwa pengalihan bantuan kemanusiaan dapat membenarkan tindakan Israel yang melarang aliran bantuan kemanusiaan yang penting untuk menyelamatkan nyawa banyak orang di Gaza.

Dalam analisisnya, Amnesty International juga mempertimbangkan argumen-argumen alternatif, seperti argumen bahwa Israel telah bertindak serampangan dan mereka hanya ingin menghancurkan Hamas tanpa peduli jika mereka harus menghancurkan Palestina dalam upaya tersebut. Hal ini menunjukkan pengabaian terhadap nyawa warga Palestina dan bukan niat melakukan genosida.

YouTube player