Amnesty International: Israel Lakukan Genosida di Gaza, Harus Dihentikan Segera
Namun terlepas apakah Israel melihat penghancuran warga Palestina sebagai alat untuk menghancurkan Hamas atau sebagai efek samping yang tak terhindarkan dalam upaya mencapai tujuan tersebut, pandangan bahwa warga Palestina dapat disingkirkan dan tidak layak untuk dipertimbangkan keberadaannya dengan sendirinya merupakan bukti adanya niat genosida.
Banyak dari tindakan melanggar hukum yang didokumentasikan oleh Amnesty International didahului oleh dorongan dari pejabat Israel untuk melakukannya. Amnesty International meninjau 102 pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Israel dan pejabat militernya antara 7 Oktober 2023 dan 30 Juni 2024 yang menghilangkan kemanusiaan warga Palestina, mengajak untuk melakukan atau menjustifikasi tindakan-tindakan genosida maupun kejahatan lainnya terhadap warga Palestina.
Amnesty mengidentifikasi 22 pernyataan dari pejabat yang mengatur serangan militer Israel yang secara nyata meminta maupun menjustifikasi tindakan genosida. Hal ini menjadi bukti langsung niat genosida. Bahasa yang digunakan juga sering diujarkan kembali termasuk oleh tentara Israel di lapangan seperti yang nampak pada konten audiovisual yang diverifikasi oleh Amnesty International yang memperlihatkan bagaimana tantara Israel menyerukan tindakan untuk “menghapuskan” Gaza atau menjadikannya tidak layak dihuni dalam melakukan selebrasi setelah melakukan penghancuran rumah, masjid, sekolah dan universitas.
*Membunuh dan Mengakibatkan Kerusakan Serius Fisik dan Mental*
Amnesty International mendokumentasikan adanya tindakan genosida yang membunuh dan mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang serius terhadap warga Palestina di Gaza dalam tinjauannya terhadap 15 serangan udara Israel antara 7 Oktober 2023 dan 20 April 2024 yang menewaskan 334 warga sipil termasuk 141 anak-anak dan melukai ratusan lainnya. Amnesty International tidak menemukan bukti bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menyerang target militer.
Dalam salah satu kasus, pada tanggal 20 April 2024 seragan udara Israel menghancurkan rumah keluarga Abdelal di Al-Jneinah bagian timur Rafah yang membunuh tiga generasi warga Palestina termasuk 16 anak-anak pada saat mereka sedang tidur. Meskipun ini hanya mewakili sebagian kecil dari serangan udara Israel, hal ini menunjukkan pola lebih luas yaitu serangan langsung yang berulang-ulang terhadap warga sipil dan objek sipil atau serangan yang sengaja dilakukan tanpa pandang bulu. Serangan-serangan tersebut juga dilakukan dengan cara yang dirancang untuk menimbulkan banyak korban jiwa dan cedera di kalangan penduduk sipil.
Tinggalkan Balasan