OPTIMALISASI LAYANAN FARMASI BERSAMA PAFI BANYUWANGI KOTA
Banyuwangi, sang “Sunrise of Java,” terus memancarkan pesonanya hingga saat ini di tahun 2025. Keindahan Kawah Ijen dengan api birunya yang fenomenal, jajaran pantai eksotis dari utara hingga selatan, serta denyut kebudayaan Osing yang khas seperti Tari Gandrung, tak henti menarik perhatian.
Seiring dengan perkembangan daerah yang dinamis dan potensi wisatanya yang mendunia, memastikan kesehatan masyarakat tetap prima menjadi fondasi yang tak tergoyahkan. Di sinilah peran vital layanan kesehatan, khususnya sektor farmasi yang berkualitas dan terjangkau, menjadi krusial untuk menopang kualitas hidup warga di tengah geliat pembangunan Banyuwangi.
Melansir pafipcbanyuwangikota.org, Secara umum, tantangan dalam penyediaan layanan farmasi di Indonesia masih menjadi isu yang relevan hingga kini. Permasalahan klasik seperti disparitas akses obat antara wilayah perkotaan dan pedesaan, tantangan menjaga mutu obat dan layanan di seluruh rantai pasok, serta memastikan ketersediaan obat esensial, masih terus dihadapi. Di era digital 2025 ini, muncul pula tantangan baru terkait maraknya informasi kesehatan (termasuk tentang obat) di internet yang tidak selalu akurat, serta perkembangan layanan telefarmasi yang memerlukan standar dan pengawasan ketat untuk menjamin keamanan pasien. Hal ini menuntut adanya solusi yang adaptif dan kolaboratif dari semua pihak terkait.
Menilik lebih dekat pada konteks Banyuwangi Kota dan sekitarnya, tantangan-tantangan umum tersebut dapat termanifestasi secara spesifik. Kondisi geografis Banyuwangi yang luas dan beragam, dari pesisir hingga lereng gunung, tetap menjadi faktor yang mempengaruhi kelancaran distribusi farmasi ke titik-titik layanan terjauh. Seiring pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, permintaan akan layanan kesehatan, termasuk farmasi, juga meningkat, sehingga menuntut adanya standarisasi pelayanan yang konsisten di berbagai fasilitas – baik itu apotek, klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Oleh karena itu, keberadaan tenaga teknis kefarmasian (TTK) yang tidak hanya kompeten secara teknis tetapi juga terorganisir dengan baik melalui wadah profesi menjadi sangat penting saat ini untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memainkan perannya. PAFI adalah organisasi profesi yang secara resmi menghimpun para Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK), di seluruh Indonesia. Dengan sejarah panjang dalam sistem kesehatan nasional, PAFI didirikan sebagai wadah perjuangan profesi, pembinaan anggota, dan mitra pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui layanan kefarmasian yang bertanggung jawab. Hingga tahun 2025 ini, PAFI terus meneguhkan eksistensinya sebagai pilar penting dalam ekosistem kefarmasian Indonesia.
Sejarah PAFI
PAFI didirikan pada tahun 1946 di Yogyakarta, tepat setelah Indonesia merdeka. Organisasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi dan peran apoteker dalam sistem kesehatan nasional. PAFI dibentuk melalui musyawarah yang melibatkan sejumlah ahli farmasi dan apoteker dari berbagai daerah. Seiring berjalannya waktu, PAFI telah berkontribusi dalam berbagai kebijakan kesehatan, termasuk pengembangan obat, dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Tujuan PAFI
Adapun tujuan umum PAFI yang tetap relevan hingga kini antara lain:
- Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota agar selalu sesuai dengan perkembangan ilmu farmasi terkini dan kebutuhan pelayanan melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan.
- Penegakan Etika dan Profesionalisme: Memastikan anggota menjalankan praktik sesuai dengan kode etik profesi demi melindungi masyarakat dan menjaga martabat profesi.
- Perlindungan dan Kesejahteraan Anggota: Memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan anggota sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Kontribusi pada Kesehatan Masyarakat: Berperan aktif dalam program promotif dan preventif kesehatan, khususnya terkait penggunaan obat yang rasional dan peningkatan literasi kesehatan masyarakat.
- Penguatan Kemitraan: Membangun dan menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan pemerintah (khususnya Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan), organisasi profesi lain (seperti IAI), institusi pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Peran PAFI Banyuwangi Kota
Peningkatan Kompetensi Terkini: PAFI Banyuwangi Kota mengadakan kegiatan pengembangan kompetensi seperti seminar dan workshop bagi TTK di Banyuwangi dengan materi yang relevan dengan isu-isu kefarmasian aktual, termasuk adaptasi terhadap teknologi digital dalam pelayanan.
Menjaga Standar Praktik: PAFI Banyuwangi Kota mendorong implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek, puskesmas, klinik, dan rumah sakit tempat anggota bekerja, serta melakukan pembinaan untuk memastikan kualitas layanan yang seragam dan aman bagi pasien.
Jembatan Komunikasi dan Kolaborasi Lokal: PAFI Banyuwangi Kota aktif menjalin komunikasi dan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, fasilitas pelayanan kesehatan, apoteker, dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi permasalahan kefarmasian lokal secara bersama-sama.
Advokasi Kepentingan Lokal: PAFI Banyuwangi Kota menjadi perwakilan suara TTK di Banyuwangi Kota dalam menyampaikan aspirasi terkait profesi dan pelayanan kefarmasian kepada pembuat kebijakan setempat.
Edukasi Publik yang Relevan: PAFI Banyuwangi Kota terlibat dalam upaya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat Banyuwangi mengenai penggunaan obat yang tepat, cara mendapatkan obat yang aman, serta menyikapi informasi kesehatan yang beredar di era digital.
Dengan menjalankan peran-peran strategis ini secara berkelanjutan, PAFI Banyuwangi Kota berkontribusi signifikan dalam upaya memastikan layanan farmasi di Banyuwangi Kota tidak hanya tersedia, tetapi juga aman, bermutu, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. Optimalisasi layanan farmasi adalah sebuah proses dinamis yang membutuhkan komitmen berkelanjutan dari PAFI Banyuwangi Kota sebagai wadah profesi TTK, bersinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, demi mewujudkan Banyuwangi yang semakin sehat dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan