RAKYAT NEWS, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meluapkan kemarahannya atas maraknya praktik beras oplosan yang dinilai merugikan negara hingga Rp100 Triliun setiap tahun.

Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut aksi mengganti kemasan beras subsidi menjadi beras premium sebagai tindakan pidana yang mencerminkan keserakahan. Ia pun mengaku telah memerintahkan Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut tuntas kasus ini.

Pemerintah disebut telah menyalurkan berbagai subsidi mulai dari benih, pupuk, pembangunan infrastruktur seperti waduk dan irigasi, hingga bahan bakar untuk penggilingan padi. Meski begitu, masih ada pelaku usaha yang menyalahgunakan situasi tersebut dengan mengoplos beras.

Prabowo menjelaskan bahwa modusnya dilakukan dengan mengganti kemasan beras murah yang disubsidi dan menjualnya sebagai beras premium di pasar dengan harga lebih mahal, bahkan bisa naik hingga Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilogram.

“Itu paket diganti beras yang disubsidi, ini ditempel, katanya ini jadi beras premium harganya tambah Rp 5.000, Rp 6.000,” beber Prabowo dalam Harlah PKB yang disiarkan akun YouTube DPP PKB, Rabu (23/7/2025) malam kemarin.

Ia menyebut bahwa praktik tersebut sudah semestinya masuk dalam kategori tindak pidana. Negara ditaksir mengalami kerugian yang sangat besar akibat ulah pelaku nakal tersebut.

“Ini kalau menurut saudara-saudara benar atau tidak? Ini adalah pidana! Ini nggak bener, ini pidana yang saya katakan kurang ajar itu, serakah. Dorongannya adalah saya dapat laporan 1 tahun dengan permainan ini ya beras biasa diganti bungkusnya dibilang premium dijual ini hilang kekayaan kita hilang Rp 100 triliun tiap tahun,” sebut Prabowo.

“Rp 100 triliun! Gimana nggak mendidih kita dengar itu saudara-saudara,” tegasnya menekankan.

Prabowo menyebut angka kerugian itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, hingga pesantren di berbagai daerah di Indonesia.

YouTube player