HSB Investasi, misalnya, terdaftar di OJK dan Bank Indonesia. Dengan status ini, memperkuat posisinya sebagai pialang terpercaya.

3. Transparansi Informasi

Broker resmi akan menyajikan informasi lengkap dan jelas mengenai kebijakan perusahaan, biaya trading, hingga riwayat transaksi nasabah. Semua detail bisa diakses nasabah sehingga tidak ada “kejutan” tersembunyi.

Broker penipu biasanya menyembunyikan informasi, misalnya dengan biaya tambahan tak terduga atau laporan transaksi yang sulit diakses. Transparansi yang minim inilah yang membuat banyak trader dirugikan.

4. Anggota Bursa dan Lembaga Kliring

Pialang resmi harus tercatat di bursa resmi dan lembaga kliring untuk menjamin keamanan transaksi. Di Indonesia, lembaga-lembaga itu antara lain:

  • ICDX (Indonesia Commodity & Derivative Exchange): tempat resmi transaksi komoditi dan derivatif.
  • ICH (Indonesia Clearing House): memastikan proses penyelesaian transaksi berjalan aman.
  • ASPEBTINDO: asosiasi resmi yang menaungi Pialang Berjangka legal.

Broker penipu tentu tidak masuk daftar ini. Akibatnya, transaksi mereka tidak ada jaminan transparansi maupun keamanan.

HSB telah menjadi anggota resmi ICDX, ICH, dan ASPEBTINDO, yang membuktikan setiap transaksi nasabah dikelola sesuai standar industri.

5. Kantor Fisik dan Layanan Resmi

Ciri penting broker resmi adalah memiliki alamat kantor fisik yang jelas dan bisa diverifikasi. Mereka juga menyediakan kanal resmi seperti website, email, telepon, dan layanan pelanggan. Hal ini memudahkan nasabah untuk berkomunikasi jika ada kendala.

Broker penipu sering hanya beroperasi lewat media sosial atau aplikasi chatting, tanpa alamat yang valid. Begitu muncul masalah, nasabah tidak tahu harus menghubungi siapa.

6. Rekening Terpisah (Segregated Account)

Memisahkan dana nasabah dengan dana operasional perusahaan adalah hal wajib untuk broker resmi. Sistem ini disebut segregated account, dan tujuannya untuk melindungi dana dari risiko penyalahgunaan.

YouTube player