JAKARTA – Cuitan Ferdinand Hutahaean menyebut ‘Allahmu ternyata lemah’ menyita banyak perhatian publik, bahkan kasus yang diduga mengandung SARA tersebut telah dilaporkan oleh berbagai pihak ke Mabes Polri.

Politisi Partai Golkar, Muhammad Fauzi, meminta pihak kepolisian mengedepankan provesionalitas dalam memproses kasus tersebut.

Baca Juga: Bidik Dapil II Golkar Silaturahmi dengan Ngopi Bareng Masyarakat

Menurut Muhammad Fauzi cuitan Ferdinand Hutahaean di Twitter tersebut sama sekali tidak menunjukkan seseorang yang menghargai kebinekaan, padahal selama ini Fauzi menilai Ferdinand adalah politisi yang punya wawasan dan cara berpikir yang baik.

“Apalagi beliau ini (Ferdinand.red) bisa dikata adalah politisi senior juga, tapi apa yang dilakukanya dengan membanding bandikan Allah itu sangat melukai hati ummat Islam. Maka dari itu saya berharap pihak kepolisian mengedepankan provesionalitasnya dalam menangani kasus ini,” kata Fauzi, Kamis (06/01/2022).

Pria yang akrab disapa Abang Fauzi itu juga meyakini, jika orang yang mempunyai keyakinan dan agama yang sama dengan Ferdinan juga merasa tidak nyaman dengan ciutan Ferdinand tersebut, karena itu memang sangat memungkinkan menimbulkan gesekan.

“Harusnya dia (Ferdinand.red) sebagai seorang politisi tidak melakukan hal hal yang justru menimbulkan kegaduhan, apalagi hal hal yang mengarah pada SARA dengan menyinggung bahkan membandikan Allah,” ungkap mantan Ketua MD Kahmi Luwu Utara itu.

“Sehingga jika ada masyarakat yang melaporkan cuitan Ferdinand ke pihak kepolisian, wajib pihak kepolisian untuk memprosesnya. Saya juga meminta agar umat Islam jangan terprovokasi, dan menyerahkan sepenuhnya ke pihak berwajib untuk melakukan proses hukum,” sambung anggota Fraksi Golkar DPR RI itu.

Sebelumnya Ferdinand Hutahaean dilaporkan ke polisi karena cuitan di Twitter diduga mengandung SARA. Cuitan ini sempat viral di media sosial. Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean menyebut ‘Allahmu ternyata lemah’. Cuitan itu diunggah pada Selasa (4/1/2022) kemarin. Namun, saat ini, cuitan itu sudah dihapus.