BALI – Warga negara asing (WNA) asal Yordania, MDN Naji, memukul seorang polisi dan dua petugas Avsec Lion Air di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Kejadian tersebut dikarenakan ia bersama 7 anggota keluarganya ketinggalan pesawat.

Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, menjelaskan jika kasus tersebut bermula ketika Naji bersama istri dan anak-anaknya tiba di Bandara Ngurah Rai, Selasa (25/1/2022) sekitar pukul 15.00 WITA.

Baca Juga: Luhut: Ekonomi Indonesia Akan Tembus 7 Besar Dunia Pada 2030

Lanjut Sukadi, mengatakan jika Naji bersama 7 anggota keluarganya akan terbang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dengan menggunakan pesawat Lion Air.

“Naji akan berangkat ke Yordania untuk melihat dan menengok ibunya yang sakit keras,” kata Sukadi dilansir dari Kumparan.

Sebelumnya, kata Sukadi, mereka telah melakukan check-in dan menunggu jadwal terbang di ruang tunggu terminal keberangkatan domestik.

Karena merasa telah menunggu lama dan tidak mendengar panggilan dari pihak maskapai untuk naik ke pesawat, Naji sontak khawatir dan baru menanyakan perihal penerbangannya sekitar pukul 19.40 WITA.

Namun, betapa terkejutnya Naji saat bertanya kepada petugas Avsec Lion Air dan menyatakan jika pesawat yang ingin ia tumpanginya sudah terbang ke Jakarta.

Alhasil, Naji pun adu mulut dengan petugas tersebut, dan juga memanggil salah seorang polisi Polsek Kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Akibat adu mulut itulah, kata Sukadi, emosi Naji sontak semakin tak terkendali karena merasa menerima perlakuan kurang baik itu lalu menghajar dua petugas Avsec Lion Air dan seorang anggota kepolisian Polsek Bandara Ngurah, Aiptu Gatut Suryadi.

“Karena mendapat perlakuan yang kurang bagus dari petugas Lion Air dan tidak mendapatkan penjelasan yang baik, selanjutnya Naji menjadi emosi dan ingin masuk ke dalam kantor Lion air. Tetapi dihalangi oleh Avsec Lion air yang lain dan karena emosi selanjutnya terjadi kesalahpahaman yang berbuntut pemukulan terhadap Avsec Lion air dan petugas polisi yang ingin supaya tidak terjadi keributan di terminal keberangkatan domestik bandara Ngurah Rai,” kata Sukadi.

Alhasil, pihak kepolisian membawa keempat pria tersebut ke kantor polisi untuk mediasi. Sebelum akhirnya mereka sepakat untuk berdamai serta saling memaafkan.

Dalam kesempatan yang berbeda, Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira menjelaskan jika pihak maskapai Lion Air telah melakukan panggilan penerbangan, tetapi Naji tidak mendengar dan tak kunjung datang.

“8 penumpang sudah check-in dan sudah menunggu di ruang tunggu. Tetapi saat panggilan boarding sampai last call mereka tidak boarding,” kata dia.

Lanjut Taufan, mengungkapkan jika kasus tersebut sebelumnya telah diselesaikan setelah dilakukan proses mediasi dengan pihak kepolisian. Sebelum akhirnya maskapai memutuskan menerbangkan Naji berserta keluarganya pada Rabu (26/1/2022) pagi.

Namun mengenai penerbangan selanjutnya yang dilakukan 8 orang tersebut, kata Taufan, mengatakan bahwa ia tidak mengetahui jika Naji beserta para keluargnya harus berbayar atau gratis.

Baca Juga: 2 Jambret Hampir Tewas Dibakar Massa di Palembang

“Penerbangan selanjutnya berbayar atau tidak, kami tidak sampai ke sana,” jelas Taufan.