“Saya setuju dengan himbauan itu karena anak-anak kita sat ini juga sudah mulai ikut-ikutan dengan peradaban dari luar dengan pergaulan bebas di hari kasih sayang ini,” jelasnya.

Sementara itu, warga Kelurahan Majang, Rusli, malah menilai bahwa himbauan sementara tersebut terlalu berlebihan dengan alasan jika Bone ini masih termasuk kota yang kecil dan tidak seperti di kota-kota besar yang menganggap hari kasih sayang ini adalah adalah hari kebebasan dalam bergaul.
“Kenapa saya nilai agak berlebihan, karena himbauan ini akan memunculkan kesan negatif diluar jika Bone ini rawan dengan pergaulan bebas apalagi dis aat hari kasih sayang (Valentine),” jelasnya.

Beberapa masyarakat yang menyaksikan rezia pun bahkan berharap kegiatan pengawasan serta patroli dapat dilakukan setiap saat, atau setiap tiga kali seminggu oleh pihak Satpol PP.

Para masyarakat juga meminta untuk melakuan razia kos-kosan, karena di Bone, usaha kos-kosan yang sebagian rumah kos tersebut dinilai sering difungsikan sebagai tempat berbuat asusila telah berjamur.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Kado Untuk Pasangan di Hari Valentine

“Yang seharusnya ditekankan disini adalah pengawasan ketat terhadap usaha-kos-kosan yang masih banyak dijadikan tempat perbuatan asusila kerpa terjadi,” ungkap salah seorang warga Bone yang menyaksikan razia kondom dan kos-kosan tersebut.

Penulis: Subaer