MAKASSAR – Setelah sempat memunculkan kontobersi di tengah masyarakat Indonesia. Wali Kota Makassar, Moh Ramadhan “Danny” Pomanto menegaskan jika pihaknya mendukung penuh terkait razia alat kontrasepsi atau kondom yang terjadi menjelang hari Valentine beberapa saat lalu.

Baca Juga: Malam Valentine, Satpol PP Makassar Gelar Razia Alat Kontrasepsi di Minimarket

Danny mengatakan jika dirinya mendukung secara penuh terkait dengan raiz yang dilakukan Satpol PP menjelang hari Valentine tersebut. Sebab menurutnya, peringatan hari Valentine tersebut dapat merusak moral anak.

“Saya mendukung langkah Satpol PP untuk menertibkan itu, karena tidak baik secara moral untuk anak. Ini negeri kita punya negara masih ada agamanya, bukan negara yang tidak ada agamanya gitu, ini negara masih ada agamanya. Jadi hal-hal yang harus ditertibkan secara etika sosial,” kata Danny dilansir dari detikcom, Rabu (16/2/2022).

Meski begitu, Danny juga menegaskan jika razia kondom yang memunculkan kontroversi tersebut dilakukan untuk hal penertiban jelang Valentine, bukannya melarang kondom.

“Ada kesan kalau kondom dilarang, penyakit, jadi di mana-mana itu persepsi, (padahal) tidak sampai ke situ, ditertibkan saja. Jadi ditertibkan supaya semua tertib, tidak ada pelarangan, tidak ada operasi, tidak ada,” tegasnya.

Terkait dengan hal itu, Danny telah memanggil Kasatpol PP Makassar, Iqbal Asnan untuk meminta penjelasan terkait razia kondom tersebut. Ia beranggapan, jika pihaknya memastikan jika tidak terdapat pelarangan terkait keberadaan kondom di Makassar.

Danny juga menuturkan, bahwa razia kondom di Kota Makasssar harusnya menerima dukungan dari semua pihak. Ia pun mencoba menganalogikan penertiban alat kontrasepsi dalam upaya melindungi generasi muda sama halnya dengan rokok yang seharusnya tidak seharusnya dibolehkan untuk anak di bawah umur.

“Saya sudah minta klarifikasinya Satpol PP, jadi prinsipnya ada ditertibkan. Apa bedanya rokok? Rokok itu kan aturan internasionalnya tidak boleh anak kecil, kemudian dia tidak boleh dipajang secara terbuka. Apa bedanya dengan kondom,” ujarnya.

Alhasil, Danny mengungkapkan, bahwa kondom harusnya tidak diperjual belikan dengan bebas dan terbuka bagi anak kecil di bawah umur. Menurutnya, alat kontasepsi tersebut harus menerima perlakuan sama untuk tetap dapat ditertibkan.

“Iya, diharapkan rokok dan kondom itu statusnya sama, nah seperti itu. Jadi bukan melarang kondom. Kalau kondom itu alat kontrasepsi, alat perlindungan bagi suami isteri tentunya. Tapi tidak untuk anak di bawah umur begitu,” urai Danny.

Danny menambahkan, jika dirinya mempermasalahkan pemajangan terhadap kondom yang seharusnya tidak dipajang di depan kasir.

“Jadi lebih kepada pemajangan, karena selama ini di depan kasir dipajang. Sama juga kenapa rokok ditaruh dalam laci, kondom ditaruh depan kasir,” sambungnya.

Sebelumnya diketahui, bahwa pihak Satpol PP Kota Makassar menggelar razia terhadap alat kontrasepsi ata kondom pada sejumlah minimarket atau toko ritel menjelang hari Valentine di Kota Makassar, Minggu (13/2/2022) malam.

Baca Juga: Hari Valentine, Satpol PP Bone Gelar Razia Kondom dan Kos-Kosan

Razia ini pun memunculkan kontroversi di sosial media Indonesia, yang kemudian memberikan pro dan kontra terkait dengan penerbitan tersebut.