“Kami aksi damai menolak pemekaran Papua,” kata Nico.

Sementara itu, Kapolsek Sawah Besar Kompol Maulana Mukarom mengatakan, akibat kericuhan itu, AKBP Ferikson terkena pukulan. Menurut Maulana, perwira polisi tersebut mengalami luka robek di bagian kepala.

“Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat yang jadi korban pemukulan oleh pendemo mahasiswa Papua,” kata Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom saat dikonfirmasi.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa itu merupakan buntut rencana pemerintah, dalam hal ini Kemendagri melakukan pemekaran di Provinsi Papua menjadi enam wilayah administrasi. Rencananya, ada enam provinsi yang diusulkan menjadi daerah otonomi baru.

Di antaranya, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Pegunungan Tengah, Papua Selatan, dan Papua Tabi Saireri. Rencana itu mengacu pada Undang-Undang Otonomi Khusus Nomor 2 Tahun 2021.

Pemerintah mengeklaim, pemekaran tersebut bertujuan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, juga disebut dapat mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua (OAP).

Baca Juga : Dampak Demo Ricuh, Ketua GMBI Diamankan

Pilihan Video