“Rokong ini airnya cukup besar dan setiap tahun menjadi masalah. Nah ini makanya bupatinya (Indah Putri Indriani) hadir pada seminar nasional ini dengan harapan, ada komitmen untuk selanjutnya Rongkong. Karena rongkong ini sumber air besar, tetapi memang butuh bendungan,” ujarnya.

Selain itu, juga diusulkan pembangunan Bendungan Walimpong di hulu danau Tempe dengan kapasitas tampung 545,96 juta meter kubik (M3) yang nantinya bisa menjadi satu sistem dengan Danau Tempe sebagai regulator bagian hulu.

“Kalau Walimpong ini juga bisa dibangun, maka saya kira banjir yang diakibatkan Danau Tempe ini bisa teratasi,” harapnya.

Sementara itu, terkait waduk juga penting untuk pengendalian air dan mengatasi banjir. Kejadian banjir yang terjadi khususnya pada tanggal 22 Januari 2019 betapa pentingnya arti sebuah bendungan yaitu Bendungan Bili-Bili dalam menahan air yang cukup besar, sehingga dapat mengurangi akibat banjir yang merupakan luapan Sungai Jeneberang. Namun, tentu perlu adanya monitoring dan evaluasi kinerja bangunan secara menyeluruh, agar fungsi bendungan terus terjaga dengan baik, selain upaya-upaya perbaikan terhadap hulu Sungai Jeneberang yang terus dilaksanakan.

Adapun seminar ini diharapkan akan menjadi perbaikan dan cara baru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang lebih efektif dan efisien. Kedepan akan ada cadangan air yang dapat dikembangkan potensinya tanpa meninggalkan kelestarian lingkungan, wadah dan jumlah airnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 

Editor : Pijar Barutji