Menurut para pejabat Barat, ada pula bukti bahwa moral para pejuang Rusia telah menurun menjadi “sangat, sangat, rendah”.

Sebagian pihak lainnya mengatakan para tentara “kedinginan, kelelahan, dan kelaparan” karena menunggu di tengah musim dingin selama berminggu-minggu di Belarus dan Rusia sebelum diperintah untuk menyerang.

Situasi ini memaksa Rusia menggaet lebih banyak pasukan demi menebus kehilangan yang mereka alami, termasuk dengan menggerakkan unit cadangan dari wilayah timur negara itu, juga dari Armenia.

Para pejabat Barat juga meyakini “sangat mungkin” pasukan asing dari Suriah akan bergabung dalam pertempuran ini bersama tentara bayaran dari kelompok rahasia Wagner.

Seorang pejabat senior militer NATO mengatakan hal itu menandakan bahwa Rusia “mengais hingga ke bagian bawah laras”.

3. Persediaan logistik

Ada pepatah militer lama yang mengatakan bahwa amatir berbicara taktik, sedangkan profesional mempelajari logistik.

Para pejabat Barat juga meyakini bahwa Rusia mungkin kehabisan beberapa amunisi. Pasukan Rusia telah menembakkan sekitar 850 hingga 900 amunisi presisi jarak jauh, termasuk rudal jelajah, yang lebih sulit diganti dibandingkan senjata yang terarah.

Pejabat-pejabat AS telah memperingatkan bahwa Rusia mendekati China untuk menutupi kekurangannya.

Sementara Ukraina mendapat pasokan senjata dari Barat yang dapat meningkatkan moral pasukannya.

Baca Juga : Ukraina Tukar 9 Tentara Rusia dengan Wali Kota Melitopol

Pilihan Video