Jakarta – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., bersama Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia dan Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Dr. Surya Tjandra, SH., LL.M., memimpin Rapat Monitoring Persiapan Pelaksanaan GTRA Summit 2022 yang berlangsung di Ruang Aula Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Kamis (14/04/2022).

Turut hadir Bupati Wakatobi H. Haliana, SH., Staf Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Pengembangan Kawasan Ir. Dwi Hariyawan Sutrisno, MA., Direktur Landreform Sudaryanto, SH., MM., Direktur Penatagunaan Tanah Yuniar Hikmat Ginanjar, SH., MH., Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Agraria Awaludin, SH., MH., Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan, dan Wilayah Tertentu Asnawati, SH., M.Si., Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat Ir. Andry Novijandri, dan Kepala Kantor Wilayah BPN Prov. Sultra Dr. Andi Renald, ST., MT., serta para pihak terkait.

GTRA Summit 2022 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Surya Tjandra berharap dapat menemukan solusi konkret dari persoalan tumpang tindih perizinan.

Baca Juga: Sengketa, Gubernur Ali Mazi Tuntut Penetapan Pulau Kawikawia untuk Sultra

“Barangkali kalau nanti pada saat GTRA Summit 2022 bisa dipresentasikan soal apa hasil PITTI (Peta Indikatif Tumpang Tindih) di Sultra, karena hasilnya mencakup beberapa persoalan, mulai dari kehutanan, tambang, tata ruang, dan diharapkan ada semacam solusi yang sudah dihasilkan sehingga akan sangat menarik, akan jadi milestone yang berharga buat kita semua,” kata Surya Tjandra.

Surya Tjandra juga berharap, solusi yang nanti ditemukan dapat secara generik diimplementasikan pendekatan penyelesaian permasalahannya ke seluruh wilayah di Indonesia, khususnya yang memiliki permasalahan serupa dengan Sultra.