Kewarganegaraan para korban lainnya belum dipublikasikan.

Sejauh ini tiga orang telah ditahan penegak hukum setempat. Penyelidikan kasus ini diserahkan kepada lembaga federal.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas, menyebut lembaganya telah mengambil alih penyelidikan kasus ini.

“Penyelundup manusia adalah individu yang tidak berperasaan, yang tidak mempedulikan orang-orang rentan yang mereka eksploitasi dan bahayakan demi mendapatkan keuntungan,” ucapnya.

Gubernur Texas yang berasal dari Partai Republik, Greg Abbott, menyalahkan Presiden AS Joe Biden atas kematian para migran tersebut.

Dia menyebut para korban sebagai “hasil dari kebijakan perbatasan terbuka yang mematikan Joe Biden”.

Beto O’Rourke, kandidat gubernur dari Partai Demokrat, berkata bahwa peristiwa itu begitu miris. Dia menyerukan agar otoritas segera mengambil tindakan untuk “membongkar jaringan penyelundupan manusia dan membentuk skema legal untuk proses migrasi yang lebih luas”.

Isu migrasi adalah masalah politik yang kontroversial di AS. Mei lalu terdapat rekor 239.000 migran tidak berdokumen yang ditahan setelah menyeberang ke negara itu dari Meksiko. Banyak dari migran itu melalui rute yang sangat berisiko dan tidak aman.

Otoritas hukum AS diyakini akan melampaui rekor 1,73 juta penangkapan migran di perbatasan yang pecah tahun 2021. Saat ini sejumlah besar orang terus menyeberang dari negara-negara Amerika Tengah seperti Honduras, Guatemala dan El Salvador menuju AS.

Baca Juga : Joe Biden Desak Warga Amerika Untuk Pergi dari Ukraina

Nonton Juga