JAKARTA – Anggota DPR RI di Komisi I, TB Hasanuddin menilai pemutasian terhadap Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Mayjen Tri Budi Utomo merupakan hal biasa dan tidak ada kaitannya dengan pembangunan IKN Nusantara.

Baca Juga : Danpaspampres Terkena Rotasi oleh Jendral TNI

Hasanuddin mengatakan bahwa ia tidak keberatan dengan hal itu sehingga menganggap bahwa rotasi tersebut merupakan hal biasa

“Menurut saya, ya rotasi saja,” kata Hasanuddin kepada wartawan dilansir dari Detik.com.

Selain itu, TB Hasanuddin menepis anggapan Mayjen Tri Budi Utomo dikatakan sebagai salah satu pangdam termuda. Penunjukkan Mayjen Tri Budi di mata TB Hasanuddin pun hal wajar.

“Semua rata-rata seumur dia. Dia lahir tahun ’71, berarti umurnya sudah 51 tahun. Masa dinasnya tinggal 7 tahun. Jadi menurut saya wajar-wajar saja,” ujarnya.

Senada dengan TB Hasanuddin, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Bobby Adhytio Rizaldi menilai mutasi Mayjen Tri Budi merupakan hal biasa. Kebetulan saja, bagi Bobby, Mayjen Tri Budi berkarier di Paspampres.

“Menurut saya, mutasi tersebut biasa saja siapapun orangnya, kebetulan saja beliau memang sebelumnya berkarier dari Paspampres dari tahun 2018/19 sampai menjadi Danpaspampres,” ucap Bobby.

Soal pembangunan IKN Nusantara pun menurut Bobby tak memandang siapa Pangdam Mulawarman yang menjawab. Sehingga, menurut tak ada yang istimewa Mayjen Tri Budi digeser ke Kodam Mulawarman.

“Siapapun Pangdam Mulawarman-nya, tentu harus mengikuti ‘grand design’ pengamanan IKN yang sudah diwacanakan sebelumnya, mulai mempertahankan satu kawasan hutan dari keseluruhan tiga ring luas kawasan IKN 256.000 ha, sampai rencana penambahan fisik 20-30 ribu personel TNI, dan lain-lain,” sebut Bobby.

Lebih lanjut, tidak terlalu istimewa karena masa pembangunan IKN masih lebih lama kebanding Pangdam Mulawarman.