AS – Sebanyak enam orang tewas dari penembakan massal saat parade Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di dekat kota Chicago.

Polisi menangkap dan menahan seseorang yang diduga sebagai pria bersenjata yang menembak dari atap, menyebabkan enam orang tewas.

Gubernur Illinois Jay Robert Pritzker memperingatkan bahwa penembakan massal kini telah menjadi “tradisi mingguan Amerika”.

Baca Juga : Kronologi Penembakan Seorang Ayah Oleh Anak 2 Tahun

“Akan ada orang yang mengatakan bahwa hari ini bukan waktunya, bahwa sekarang bukan waktunya untuk berbicara tentang senjata. Saya katakan kepada Anda bahwa tidak ada hari yang lebih baik dan tidak ada waktu yang lebih baik dibandingkan sekarang,” katanya dalam jumpa pers.

“Bapak bangsa kita membawa senapan – bukan senjata serbu,” kata Gubernur dari Partai Demokrat itu menekankan.

Dia menambahkan, tidak ada satu pun dari mereka akan mengatakan “Anda memiliki hak konstitusional untuk menggunakan senjata serbu dengan peluru berkapasitas tinggi”.

“Ya, saya marah, kita sebagai bangsa pantas mendapatkan yang lebih baik,” kata Pritzker.

Acara di kota Highland Park, Illinois, tiba-tiba dihentikan sesaat setelah pukul 10:00 waktu setempat, ketika terdengar beberapa kali tembakan.

Dua puluh empat orang dibawa ke rumah sakit, kata pihak berwenang.

Setelah melakukan perburuan selama berjam-jam, polisi akhirnya menangkap pria bernama Robert E Crimo III, yang diyakini terkait dengan insiden tersebut dan diduga merupakan pria bersenjata yang menembaki peserta pawai. Polisi menetapkannya sebagai tersangka.

“Orang ini diyakini bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” kata juru bicara Satuan Tugas Kejahatan Utama Lake County Chris Covelli pada Senin (4/7) malam waktu setempat.

Robert E Crimo III, 22 tahun, diduga telah mengincar peserta pawai dan menargetkan mereka secara acak, menggunakan senapan berkekuatan tinggi, kata polisi.