MEKKAH – Ibadah haji 1443 H/2022 M memasuki fase puncak pada Jumat 8 Juli 2022 di mana satu juta jamaah berkumpul di Padang Arafah.

Dalam penanggalan 9 Zulhijah, mereka membaur di puncak haji dengan mengenyampingkan aneka ragam latar belakang dan identitas yang dimiliki.

Arafah menjadi tempat sekaligus waktu yang menyimpan sejarah dan cerita suci.

Perjumpaan manusia pertama

Sudah cukup masyhur, bahwa Arafah adalah tempat pertemuan antara Nabi Adam AS dan kekasihnya, Siti Hawa, setelah terpisah berpuluh tahun lamanya.
Bahkan ada pula riwayat yang menyebutkan, perjumpaan sepasang manusia pertama itu baru terjadi 300-500 tahun setelah keluar dari surga. Adam dan Hawa diturunkan dari surga akibat melanggar memakan khuldi.

Mereka ditempatkan di titik bumi yang berbeda. Adam di sebuah gunung al Rahun di sekitaran Srilanka dan India. Sedangkan Hawa menjejakkan kakinya di Jazirah Arab.

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid, atau lebih karib dengan nama Imam Ath Thabari dalam Tarikh al Umam wa al Muluk menceritakan, atas izin Allah Swt dibantu bimbingan Malaikat Jibril, Adam bergeser dari India menuju Makkah guna mencari Hawa.

Keduanya pun bertemu di Jabal Rahmah, Arafah. Setelah berhaji, Adam mengajak Hawa kembali ke daerah India untuk hidup dan berketurunan di sana.

Pengambilan sumpah

Di hari Arafah, Allah SWT juga pernah mengambil sumpah dari Adam AS dan seluruh umat manusia.
Masih dalam bukunya, Imam At Thabari mengisahkan bahwa pada saat Allah SWT menciptakan Adam sang manusia pertama, Dia mengusap bagian punggung hingga keluarlah semua anak semua keturunan manusia dari arah tulang sulbi Nabi Adam hingga bertebaran semacam biji-biji atom.