Kepada mereka, Allah Swt bertanya; “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Dengan serentak mereka menjawab, “Ya, benar, Engkau adalah Tuhan kami.”

Kemudian Allah kembali berfirman, “Aku menanyakan itu agar kelak di hari kiamat, tiada satu anak keturunan Adam pun mengaku lalai dan lengah.”

Peristiwa ini, tertera dalam QS Al A’raf: 172: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’

Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW menggambarkan bahwa pihak yang terlibat dalam perjanjian itu adalah seluruh keturunan Nabi Adam sampai hari kiamat.

Rasulullah bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam, Dia mengusap punggungnya, maka dari punggung itu setiap ruh yang menyerupai biji atom berjatuhan, yang Dia adalah penciptanya sejak itu sampai hari kiamat kelak.”

Sementara dalam riwayat Ubay bin Ka’ab disebutkan, “Mereka (ruh tersebut) dikumpulkan, lalu dijadikan berpasang-pasangan, baru kemudian dibentuk.

Setelah itu mereka pun diajak berbicara, lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian, “Bukankah Aku Tuhanmu?” Mereka menjawab “Benar”.

Di hari Arafah itu, seluruh lapisan langit dan bumi juga dijadikan saksi atas klaim kesanggupan manusia untuk selalu taat kepada Allah swt, Sang Maha Pencipta.

Baca Juga : Haji Furoda ‘Berangkat Tanpa Antre’, Berikut Penjelasannya

Nonton Juga