Dibuktikan dengan melihat realitas sekitar, terkadang kita menemukan situasi di lingkungan kampus, banyak pemuda/mahasiswa yang kelihatannya duduk bersama namun merekea semua sibuk dengan smartphone nya masing masing.

Disadari atau tidak, kebiasaan seperti ini sangat berefek pada kondisi sosial bagi penggunanya. Hadirnya beberapa game console yang tersedia di smartphone seakan menjadi bumbu penyedap dari menggunakan gadget.

Bias terparah yang ditimbulkan pun cukup beragam. Penggunanya bisa saja rela menghabiskan waktu, uang dan tenaga hanya untuk bermain game, dan yang lebih parahnya, diskusi pemuda/mahasiswa yang terkenal dengan nuansa intelektual akan berubah menjadi diskusi yang hanya membahas seputar dunia game saja.

Mungkin secara kasat mata kita lah yang mengendalikan gadget, namun faktanya gadget seperti smartphone se-akan memiliki magnet tersendiri bagi para penggunanya.

Hal ini bisa dibuktikan dengan cukup melihat pola kehidupan sehari hari. Kebanyakan orang ketika terbangun dari tidurnya, orang tersebut langsung mencari smartphone nya. Yang kedua, Saat kamu resah, tidak fokus belajar, atau hidup tanpa smartphone, saat itu kamu perlu segera sadar bahwa gadget telah mengendalikan keseharian kamu.

Dominasi smartphone memang tidak bisa dihindari. Namun, ada baiknya kita sebagai pemuda dan masyarakat harus bisa memilah mana kebiasaan yang baik dan buruk. Di era informasi ini, sangat penting bagi kita untuk mengendalikan diri kita sendiri, agar sikap dan perilaku kita tetap positif dan baik untuk masyarakat. Jangan sampai kita terbawa-bawa oleh hal-hal negatif.

Penulis: Karman Kurniawan (Alumni Politeknik ATI Makassar)