Tepat pada 14 september dalam kelender nasional memiliki momen penting, salah satunya “hari kunjung perpustakaan nasional.”

Momen seperti ini seharusnya bisa dimanfaatkan para siswa untuk memperingati hari nasional, dikarenakan peringatan seperti ini bisa dijadikan kesempatan untuk menarik minat baca para siswa. Bukan rahasia lagi, ‘miskin’ minat baca seakan menjadi pemandangan di lingkungan belajar atau sekolah sekolah.

Berdasarkan survei Most literred nation in the word yang dilakukan oleh central connecticut State University pada maret 2016 lalu, riset menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke 60 dari 61 negara persoalan minat membaca.

Survei yang bekerja sama dengan peneliti sosial menempatkan Indonesia persis berada di bawah thailand (59) dan diatas bostwana (61). Melihat hal ini, dapat disimpulkan bahwa minat baca di Indonesia sangatlah minim dan sangat memprihatinkan. Kurangnya fasilitas penunjang, sosialisasi bertahap, dan keseriusan pemerintah menanggapi persoalan tersebut seakan menjadi faktor pendukung merosotnya semangat baca di negara ini.

Menurut saya, langkah solutif yang harus dilakukakan ialah,

Menanamkan Minat Baca di Usia Dini

Budaya membaca seharusnya bisa ditanamkan se dini mungkin, karena kita ketahui bersama bahwa buku merupakan alat untuk mengasah dan menyerap banyak ilmu pengetahuan, antusias membaca itu sangat mempengaruhi kehidupan individu dan bangsa pada masa yang akan datang.

Disinilah peran penting dari perpustakaan, keberadaan perpustakaan sebenarnya bisa menjadi sarana yang baik dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti dijelaskan dalam UU Nomor 43 tahun 2007 mengenai fungsi dan peran perpustakaan.

Perhatian Pemerintah yang Serius

Harusnya pemerintah lebih aktif dalam mengkampanyekan pentingnya membaca dengan cara memperbanyak perpustakaan bukan hanya di lingkungan sekolah tapi dilingkungan masyarakat pula, dan harusnya ada upaya oleh pemerintah khususnya instansi pendidikan untuk meningkatkan peran perpustakaan di dalam setiap sekolah setidaknya ada agenda rutin kunjung pespustakaan di berlakukan per pekan,adapun pola selanjutnya itu ada upaya untuk membuat kegiatan yang bisa meningkatkan minat baca contoh lah pentas sastra,lomba mengarang, sebenarnya ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menanamkan semangat dan minat baca di kalangan masyarakat indonesia,jadikan momen kunjung perpustakaan ini bukan sekedar hari yang harus kita peringati melainkan untuk mengevaluasi peningkatan minat baca indonesia dari tahun ke tahun.