Oleh karena itu, dirinya mengajak para pihak untuk lebih mawas diri dan tidak terlalu larut dalam arus pertentangan politik sementara marabahaya pada kaum muda sudah menganga di depan mata. Jika keluarga tidak menjadi lagi sandaran, maka anak-anak muda yang mustinya cemerlang ini akan menyandarkan hidup mereka pada industri yang mereka geluti, dan cilakanya industri tak punya hati dan tak punya kasih sayang untuk membiarkan mereka menjadi manusia-manusia berbudi luhur. Kapitalisme yang sekuler akan memaksa seorang istri lupa melayani suami, ayah terlalu sibuk di luar rumah, sementara anak-anak menjadi objek buruk internet.

“kedepan lebih aktif lagi membangun keluarga yang kuat “strong from home” tidak lagi membiarkan urusan destruktif begini kepada industri dan pihak-pihak swasta dan komunitas belaka, negara musti membuat regulasi yang handal pada pertumbuhan tapi juga menjaga peradaban kemuliaan ala Pancasila, persis seperti lagu Indonesia Raya: “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.” Pungkas Sirod