Tak lama kemudian, kata VI, dia melihat ayahnya membawa masuk ke dalam rumah pasir dan semen.

Kemudian, dia melihat ayahnya membawa pasir dan semen kedalam rumahnya. Dia diminta oleh pelaku, jika ada yang menanyakan keberadaan semen tersebut, dia harus jawab untuk buat kolam ikan.

“Kemudian memberitahukan kepada saya kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan,” ucapnya.

Selain itu, dia diminta oleh pelaku untuk berbohong jika ada orang yang bertanya terkait keberadaan ibunya dengan berdalih korban pergi tanpa kejelasan.

“Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun. Kika ada yang bertanya mama kamu ke mana, sampaikan bahwa mamamu pergi entah ke mana,” tuturnya mengikuti perkataan pelaku.

Setiap kali tetangga bertanya kepada pelaku kemana istrinya, pelaku bahkan mengatakan bahwa istrinya pergi dengan pria lain. Dari pengakuan VI, akhirnya polisi menangkap H.

H mengakui perbuatan kejinya. Dia menganiaya istrinya dengan balok kayu lantaran cemburu diduga korban bertemu mantan kekasih. Setelah korban tewas, mayatnya kemudian dikubur dalam rumah, tepat di belakang toilet. H kemudian menutupnya dengan pasir dan semen.