Vale Telah Merilis Laporan Keberlanjutan 2022 Berisi Capaian Kinerja Keberlanjutan
Pada Indonesia Growth Project (IGP) Morowali Sulawesi Tengah, PT Vale dan para mitra, yakni TISCO, dan Xinhai, sepakat untuk mengoperasikan pabrik pertama dengan energi listrik dari pembangkit tenaga gas alam.
Sementara, pada IGP Pomalaa, Sulawesi Tenggara, PT Vale, Huayou, dan Ford, akan beroperasi dengan listrik tenaga non-batubara.
Sesuai peta jalan menuju karbon netral, PT Vale telah melakukan beberapa inisiatif, antara lain, smart energy monitoring, studi optimalisasi untuk PLTA Larona, uji coba kendaraan berat listrik, dan perbaikan package boiler heating up. PT Vale juga mencetak capaian pada efisiensi energi.
Di antaranya, pemakaian bahan bakar nabati (BBN) biodiesel B30 yang mampu mengurangi 30% pemakaian bahan bakar fosil.
PT Vale juga berhasil mengurangi beban landfill dengan mengoptimalkan pengelolaan timbunan limbah dari kegiatan operasi penambangan, proses produksi maupun kegiatan penunjang dan domestik.
Hal-hal tersebut dilaksanakan mengacu pada kebijakan pada PROPER dan komitmen mengimplementasikan metode 4R (reduce, reuse, recycle, and recovery), atau upaya mengurangi, pemanfaatan kembali, daur ulang, serta pengambilan kembali.
Alhasil, tidak ada limbah B3 yang dikirim secara internasional dan tidak ada tumpahan dari material limbah yang membahayakan lingkungan.
Capaian Penanganan Lingkungan
Sepanjang 2022, PT Vale telah mereklamasi lahan tambang seluas 295,43 Hektar (Ha), satu persen lebih baik dari yang ditargetkan 293,44 Ha dengan jumlah pohon ditanam sebanyak 179.993 pohon.
Sehingga total luas lahan yang direhabilitasi dan direklamasi hingga 2022 yaitu 3.500,22 Ha. Fokus rehabilitasi juga dilakukan pada daerah aliran sungai (DAS) di luar area konsesi seluas 10.000 Ha.
Selain itu, PT Vale mendapat kepercayaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk merehabilitasi DAS seluas 435 Ha di enam wilayah kecamatan di Provinsi Jawa Barat.
Tinggalkan Balasan