“Kami sadar, kami mengelola bahan habis pakai yang tidak bisa didaur ulang. Untuknya, penting bagi kami memperhatikan lingkungan, karyawan dan masyarakat sekitar operasi kami. Apa yang kita lakukan hari ini sangat penting demi kebaikan anak cucu kita”, jelas Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo.

Topan menuturkan, konsultasi publik RI-PPM menjadi ruang untuk merekatkan sinergitas program dan kegiatan yang terarah dan terukur antara PT Vale dengan pemerintah.

“Konsultasi publik merupakan upaya perseroan untuk bersinergi dalam menyelaraskan
program PPM dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi serta pemerintah desa
untuk mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan”, tuturnya.

Topan berharap, kolaborasi antara PT Vale bersama seluruh stakeholders dapat terus
berjalan secara maksimal dan saling beriringan guna mewujudkan masyarakat
Morowali yang sejahtera bersama.

“Besar harapan kami kolaborasi ini dapat terus berjalan untuk mewujudkan masyarakat
yang mandiri demi Morowali yang sejahtera bersama,” tandas dia.

Diketahui, Konsultasi Publik digelar untuk menjaring dan mengakomodir masukan,
saran dan usulan program yang berbasis kebutuhan masyarakat serta termuat dalam
delapan delapanpilar pembentukan PPM, yakni;

1. Pendidikan,

2. Kesehatan,

3. Tingkat Pendapatan Riil atau Pekerjaan,

4. Kemandirian Ekonomi,

5. Sosial dan Budaya,

6. Pengelolaan Lingkungan Kehidupan Masyarakat Lingkar Tambang yang Berkelanjutan,

7. Pembentukan Kelembagaan Masyarakat untuk Kemandirian PPM dan 8. Pembangunan Infrastruktur yang Menunjang PPM.

Konsultasi Publik berjalan efektif dan lancar. Kegiatan ini memantik semangat para
undangan untuk menyampaikan berbagai saran, pendapat dan masukan serta usulan
untuk kemudian dapat diakomodir dalam PPM PT Vale periode 2023-2027.**