Iman dalam dada pentolan kaum zalim itu diabadikan Lontarak Qurani ‘keropos’ dan ‘pupus’, bahkan tercabut dirampas oleh erotisme durjananya. Akidah direnggut gelora culasnya. I’tikad baiknya telah diculik dan dipreteli oleh roh jahatnya.

Sebelumnya secercah jiwa suci pernah bertengger di relung hatinya, serta merta terpanggang gosong atma kesenangan duniawi. Hitam kelam bercalar-calar, Mabolong Keppu’ Pada Ori’na Pammuttue.

Sekali lagi, iman dedengkot kafirin telah hangus, sukmanya berkerak dan berdanur. Standar akhlakul karimah gagal total dalam dirinya. Nuraninya telah diserang aneka virus kezaliman, berujung runtuhnya peradaban suci dalam anatomi tubuhnya.
Panik
Gelisah
Trauma dalam keputusasaan.

Aku heran, banyak orang berdasi melakoni ajaran kemunafikannya. Dan tidak sedikit non berdasi ikut-ikutan meramaikan kebejatannya. Berani menukar imannya hanya sebuah ketenaran, harta dan kedudukan.
Itulah manusia-manusia sampah, merasuk sukma apa pun akan dihalalkannya.
Efek mengabaikan protokol keimanan.
**
Adalah manusia paling cerdas, bila sudi menjaga Protokol Keimanan terhadap TuhanNya. Konsekuensinya, siapa yang menjaga proman lalu menjadikan Allah sebagai Tuhan satu-satunya, mereka takkan pernah terjebak dalam rasa kecewa dan kegelisahan, apalagi merasakan 7 stadium ketakutan.

Meski bermunculan Covid-19 varian virus-virus pembunuh model baru, lalu ditambah hadirnya monster-monster lain sehabitat bakteri, mikroba, mikroorganisme. Namun, insan Proman yang sudah bercahaya qalbunya, sudah mantap keyakinan agamanya, semakin tegar sukmajayanya, hanya tersenyum ria memandang eksistensi varian virus ganas itu.

Baginya, hidup dan mati qadarullah. Di tanganNyalah semua genggaman, di kuasaNya segalanya diputuskan, di firmanNya seluruhnya dituliskan: Lâ haula walâ quwwata illâ billâh.
De’ Nalabu Matanna Essoe ri Tengngana Bitarae.

Seribu kali terjangkiti virus Corona, jika Allah belum menakdirkan ajalnya roboh, pasti ia masih bisa hidup melanglang buana.
Yang penting proman tetap terjaga dan permantap, Proman tidak boleh lepas dari denyutan nadi. Proman harus selalu connect hati suci luhur budi.