Thead yang memuat kasus dugaan kekerasan seksual yang dialami  oleh seorang mantan jurnalis/Twitter.com/@irenzzz

Pada saat itu Irene menjelaskan sempat menitipkan kuitansi tersebut kepada rekan kerjanya, namun terduga pelaku memintanya untuk menyerahkan sendiri.

“Saat saya datang ke ruangannya suasana kantor sedang ramai. di ruangannya ada 1 orang yg tidak saya kenal tp orang itu pergi,

Baca Juga: Begini Cara Kenali dan Cegah Komorbid Tak Terkendali

Kwitansi saya ditolak alasannya itu bukan tugas pelaku, saya sempat nanya “trus reimburse kemana?” pelaku jawab tidak tau,”

“Lalu saya ditarik dan dia mencoba melakukan perkosaan di ruangannya siang hari, saya berhasil lari dan minta tolong ke teman2 yang ada diruang redaksi dan pelaku berhasil mengejar saya dan dia menjambak rambut saya dan kepala saya dibenturkan ke besi rangka ruang kaca,” tulisnya.

Irene mengatakan bahwa pada saat itu ada banyak saksi yang melihat kejadian tersebut. Korban bahkan bercerita bahwa dirinya sempat melaporkan kejadian pahit yang menimpanya kepada pemipin redaksi pada saat itu Farid Gaban.

Korban juga mengaku mengadukan kasus tersebut ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, kareba menurutnya tidak ada respon dan tindakan dari kantor.

“Mba Hesty dari @AJIIndonesia memperkenalkan saya kepada salah seorang pengurus @AJI_JAKARTA kemudian menjadi pendamping saya untuk melaporkan kasus ini ke @lbhpersjakarta,”

Pengurus AJI Jakarta kemudian mendampigi korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke LBH Pers Jakarta. Namun baginya, proses mediasi yang dilakukan memperoleh hasil yang nihil.

Dalam threadnya korban juga mengatakan bahwa Farid Gaban sempat mengusir perwakilan dari AJI Jakarta dan LBH Pers Jakarta.

“Yang terhormat Pemred saya FG mengusir pendamping saya @AJI_JAKARTA dan @lbhpersjakarta dan berteriak jika kasus ini saya lanjutkan dia akan hancurkan karir saya,” tulis Irine.

Farid Gaban Menyanggah Tudingan Tersebut

Melalui Akun Twitter pribadi Farid Gaban @faridgaban membantah semua tuduhan yang menimpa dirinya. Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah melindungi pelaku kekerasan seksual.