“Golkar Indonesia, Airlangga Presidenku, IAS Gubernurku. Itu doa, semoga Allah mendengar dan diijabah,” kata NH di depan kader Golkar.

Menurut NH, IAS merupakan sosok yang mengerti anatomi di Sulsel. Sehingga permasalahan seperti kemiskinan bisa diatasi.

Hal itu juga sejalan dengan visi misi NH selama ini. Dirinya pun memantapkan dukungan untuk IAS.

“Di Sulsel ini masih banyak angka kemiskinan. Banyak kesenjangan. Antarkota terjadi ketimpangan. Orang yang mau jadi pemimpin harus mengetahui anatomi Sulsel. Itu mimpi dan cita-cita saya. Saya kirim IAS di depan dan saya berada di belakangmu,” tegas NH.

Bagi Nurdin, Ilham adalah kader murni Golkar, dia pernah jadi Ketua DPD II Golkar Kota Makassar dan Ketua DPD I Golkar Sulsel. “Soal dia (Ilham) pernah kontrak rumah (pindah partai) itu soal lain, itu kebutuhan bukan idealisme,” jelasnya.

Nurdin juga mendorong Ilham memimpin Golkar Sulsel, kendati sekarang Golkar Sulsel di bawah pimpinan Taufan Pawe, baru satu tahun memimpin Golkar Sulsel. Alasannya, di tangan Wali Kota Parepare itu terjadi perpecahan, dan jika dibiarkan Golkar bisa mengalami kehancuran.

“Suka atau tidak suka, saat ini, Golkar sulsel sedang mengalami perpecahan, kalau terus seperti ini, dan jika terus dibiarkan pada Pemilu 2024 Golkar hancur di Sulsel,” tukas mantan Ketua Umum PSSI itu.

Sehingga bagi Nurdin, saat ini Golkar Sulsel membutuhkan pemimpin yang militan, mengerti organisasi, dan taat terhadap keputusan partai. Melihat persaingan di 2024, maka Golkar membutuhkan pemimpin yang berpengalaman di partai.

Sejumlah pengurus Golkar juga memberikan apresiasi atas langkah NH bersama IAS.

Respon dan pujian untuk IAS datang dari Ketua DPD II Partai Golkar Wajo dr Baso Rahmanuddin. Ia ikut menyambut hangat kehadiran IAS.