Sebagai kader Golkar, mantan calon bupati Wajo ini mengaku sangat gembira. “IAS pasti membuat beringin di Sulsel semakin rindang. Artinya, beringin semakin kokoh menaungi warga Sulawesi Selatan,” terang dr Baso.

Dia meyakini bahwa IAS bisa mengantar Partai Golkar makin berkibar di Sulsel.

Semua tahu, katanya, bahwa IAS adalah tokoh dengan magnet elektoral yang sangat jelas. Ketokohannya setelah malang melintang di kancah politik Sulsel, cukup sempurna.

“Kami Kader Golkar, khususnya di Kabupaten Wajo menyambut beliau kembali dengan sangat gembira. Termasuk, semakin percaya diri menatap sejumlah kontestasi politik ke depan,” ujar dr Baso.

Terkait dengan permasalahan Partai Golkar yang sepertinya tak kunjung selesai di Sulsel mestinya harus segera diselesaikan, baik oleh para kader Golkar di Sulsel maupun di tingkat pusat. Jika tidak, hal ini akan menjadi duri yang menghambat perjalanan Partai berlogo beringin ini pada Pemily 2024.

Partai Golkar yang selama ini sering memenangkan Pemilu di Sulsel, bisa terancam terpuruk jika tidak cepat menyelesaikan masalah ini. Terlebih lagi, tokoh-tokoh Golkar senior yang memiliki massa dan pengaruh besar di Sulsel pun tampaknya mulai kompak menyuarakan perlunya perubahan kepemimpinan di pucuk Partai Golkar Sulsel.

Ini sekaligus “lampu kuning” bagi TP. Saatnya TP bergerak lebih lincah merangkul tokoh-tokoh senior Golkar di Sulsel. Jika tidak posisi TP akan terus digoyang.

Salah satu kelemahan TP adalah, dia dinilai kurang menghargai tokoh-tokoh Golkar senior yang sudah terbukti mampu mengumpulkan suara besar. Terbukti Golkar masih mampu memenangkan suara pada Pemilu lalu.

Karena merasa kurang dihargai tokoh-tokoh senior Golkar ini banyak yang merasa tersinggung.

Baca Juga : Taufan Pawe Sebut UMI PTS Terbaik di Indonesia Timur

Nonton Juga