RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) selalu menjadi sorotan setiap tahun. Momen tersebut seharusnya mencerdaskan bagi mahasiswa baru dan sebagai pengenalan dunia baru untuk mereka.

Akan tetapi, yang terjadi pada momentum ospek malah sebaliknya.

“Saya dan beberapa orang tua serta pihak yang berfikir sehat dalam kampus mendapatkan laporan. Sampai saat ini, tidak terhitung jumlah korban pungutan liar (pungli) dan kekerasan yang dialami oleh mahasiswa baru,” ujar Lulusan Hukum Keluarga Islam  UIN Alauddin Makassar dan Magister Hukum Keluarga Islam  UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Muh Zaitun Ardi.

Pasalnya, kata Zaitun, setiap mahasiswa baru di kampus, dimintai sumbangan ratusan ribu dengan dalih keperluan pembelian atribut dan souvenir. Uniknya, besaran pungli yang dipatok oknum panitia OSPEK, nilainya beragam di masing-masing fakultas.

“Terimakasih untuk para oknum mahasiswa yang telah berkontibusi aktif dalam menambah beban mahasiswa baru yang harusnya fokus mengikuti tahap Ospek dengan mudah dan mencerdaskan diri. Tapi kini, harus membayar formulir yang diambil di setiap fakultas dan atribut mahasiswa yang katanya kreativitas setiap oknum mahasiswa di fakultasnya masing-masing,” katanya.

Para oknum mahasiswa, lanjut Zaitun, menjadikan ospek sebagai lahan memoroti kantong mahasiswa baru dengan metode, alur dan bahasa yang berbeda-beda setiap tahunnya. Hal ini telah mendarah daging menjadi adat dengan dalih kreativitas oleh oknum mahasiswa untuk adik-adik mahasiswa baru di beberapa kampus.

Sangat cerdas para oknum mahasiswa, telah memikirkan jika setiap mahasiwa baru tidak semuanya memiliki perekonomian menengah ke atas. Idealis atau kapitalis?

Surat edaran mengenai aturan OSPEK dari pimpinan kampus yang berisi “tidak boleh ada pungutan apapun” hanya menjadi pajangan semata bagi oknum mahasiswa.

Mahasiswa baru di salah satu kampus yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada saya telah membayar sebesat Rp. 150.000. Setelah membayar, dia diberikan surat pernyataan dan formulir OSPEK. Namun, kata dia, tidak diterangkan rincian penggunaan uang tersebut.