RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menganggap yang paling adil adalah Pemilihan Umum (Pemilu). Karena penyelenggaranya melalui mekanisme secara demokrasi, sehingga tidak ada saling klaim.

Mahfud mengulas, di Indonesia yang mempunyai ideologi pancasila dan Konsitusi Undang-undang dasar 1945.

“Dengan keberagamannya pasti ada yang melawan Pancasila. Minta ganti, maka muncul pemberontakan, semua pemberontak anti Pancasila habis ditumpas mulai dari DI/TII, PKI dan lainya berhasil ditumpas yang tidak sejalan konsitusional, ditumpas oleh kekuatan Pancasila,” tutur Mahfud MD ketika menjadi Keynote speech di forum diskusi bertajuk ‘ Keberagaman menjadi kekuatan mewujudkan Pemilu Bermatabat’ pada Rabu, 13 September 2023.

Begitu juga, kata Mahfud, ada pernah ingin mengganti Pancasila pasca hari Kemerdekaan Republik Indonesia melalui Konsitusional yang akhirnya oleh Presiden Soekarno kala itu menyarankan bagi tidak setuju agar menyalurkan melalui Pemilu tahun 1955.

“Gak ada yang bisa juga mengganti Pancasila dan Undang-undang dasar 1945,” ungkap dia.

Singkat cerita, katanya, hingga di tahun 1999 Presiden Habibie mengajak para elite politik membentuk berbagai partai politik jika bagi yang ingin mengubah Pancasila. “Hasil Pemilu nya apa, 84 % mutlak tetap Pancasila, yang sisanya 16 % bertujuan ada ingin memodifikasi Pancasila, bahkan mengganti,” kata Mahfud MD.

Oleh sebab itu, Mahfud MD meminta kepada seluruh masyarakat bangsa Indonesia menjalankan Pancasila melalui mekanisme penyelenggaraan Pemilu pada tahun 2024 nanti.

Disamping itu, ia mengingatkan bahwa Pemilu merupakan pemersatu dari berbagai perbedaan yang ada. “Pemilu itu ekpresi dari demokrasi tapi tidak boleh berjalan sendiri. Karena teorinya demokrasi tanpa kendali nomokrasi pasti akan liar,” imbuhnya.

 

(Dirham)