RAKYAT.NEWS, JAKARTAPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendeteksi adanya aliran dana masuk sebesar Rp 195 miliar dari luar negeri ke 21 rekening bendahara partai politik atau parpol. Bendum NasDem, Ahmad Sahroni meminta PPATK mengungkap nama-nama yang terlibat.

“Langsung buka aja semua nama-namanya. Jangan cuma jumlah uangnya yang disebut,” ujarnya, Kamis (11/1/2024).

Sahroni menilai hal itu perlu dilakukan untuk menghindari tuduhan liar. 

“Daripada menimbulkan fitnah,” katanya.

Lebih lanjut, menurut Sahroni, jika dugaan pencucian uang terbukti maka bisa dilakukan tindakan hukum. Namun, dia meminta PPATK mengungkap data tersebut selengkap-lengkapnya terlebih dahulu.

“Kalau terindikasi dan diduga ada money laundry dilanjutkan ke penegakan hukum. Jadi jangan setengah-setengah,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube PPATK, Rabu (10/1/2024), Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan ratusan miliar rupiah mengalir dari luar negeri ke rekening bendahara parpol. PPATK menemukan 21 rekening bendahara parpol yang menerima aliran dana fantastis tersebut.

“Dari 21 partai politik, pada 2022 itu ada 8.270 transaksi, dan meningkat di 2023 ada 9.164 transaksi. Mereka termasuk yang kita ketahui menerima dana luar negeri,” katanya.

Ivan mengatakan, nilai transaksi tersebut meningkat dibandingkan tahun 2022. Pada 2023, aliran dana transaksi luar negeri yang masuk ke rekening 21 bendahara parpol mencapai Rp 195 miliar.

“Di 2022, penerimaan dananya hanya Rp 83 miliar di 2023 meningkat menjadi Rp 195 miliar,” katanya.

(rn/dtk)