Batasan Konsep Literasi
Istilah literasi mulai marak digunakan di sekitar abad ke-19, sejalan dengan meluasnya dampak mesin cetak yang merambah hingga negeri jajahan (Anderson, 2008). Semula istilah literasi, merujuk kepada praktik menulis dan membaca yang digunakan untuk membedakan antara mereka yang sudah melek akasara dan yang masih buta huruf. Namun, istilah ini kemudian berkembang dan dipadankan dengan istilah ‘pengetahuan dan ketrampilan’ dalam berbagai bidang kehidupan.

Umumnya pemerintah sendiri menyebutkan terdapat enam literasi dasar yang perlu dimiliki oleh setiap warga Negara, yakni literasi baca-tulis-hitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, literasi budaya, dan literasi kewarganegaraan (Jendela Pendidikan dan Kebudayaan, Edisi VI/Oktober-2016).
Mengingat luasnya spektrum literasi sebagaimana disebutkan diatas, istilah literasi dalam Indeks Alibaca dibatasi hanya mencakup literasi membaca, maka peristiwa literasi adalah suatu peristiwa atau kegiatan subjek dalam menggunakan teks atau bahan bacaan (Heath dan Street, 2008).

•Kondisi Eksisting Perkembangan Literasi di Indonesia Saat Ini

Proses pembangunan selayaknya didasarkan pada data empiris di lapangan agar dalam tahap perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengambilan keputusan dapat lebih objektif dan tepat sasaran. Oleh sebab itu, untuk mengoptimalisasi pembangunan termasuk didalamnya pembangunan pendidikan, maka seyogianya dapat diukur secara kuantitatif.

Salah satu alat ukur guna mengetahui keberhasilan pembangunan ialah melalui angka indeks literasi. Hal ini dapat dilihat dalam gambaran mengenai tingkat aktivitas literasi di tiap provinsi dalam skala nasional yang tergambarkan melalui skala dari 0-100, dimana angka 0 menunjukkan tingkat aktifitas literasi terrendah, sementara angka 100 menunjukkan aktivitas literasi tertinggi.

Dikutip dari buku Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi tahun 2019, bahwa hasil perhitungan Indeks Alibaca memperlihatkan bahwa angka rata-rata Indeks Alibaca Nasional masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah, yaitu berada di angka 37,32. Nilai ini tersusun dari empat indeks dimensi, yaitu Indeks Dimensi Kecakapan sebesar 75,92, Indeks Dimensi Akses sebesar 23,09, Indeks Dimensi Alternatif sebesar 40,49 dan Indeks Dimensi Budaya sebesar 28,50.